Categories: Perbankan

KPR Kendali OCBC NISP, Nasabah Bisa Tidak Bayar Bunga

Jakarta–PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) menghadirkan produk terbaru Kredit Pemilikan Rumah KPR Kendali atau KPR Kendali, yang diyakini akan sangat diminati para nasabah.

Secured Loan Division Head OCBC NISP, Veronika Susanti menjelaskan, produk ini memiliki skema pembiayaan yang fleksibel karena 80% saldo akhir harian tabungan nasabah dapat diperhitungkan untuk meringankan bunga kredit pada hari tersebut.

“Jadi lebih fair kepada nasabah karena saldo simpanan diperhitungan (untuk mengurangi pokok pinjaman) secara harian. Karena di tabungan jadi dana bebas, tidak di-lock,” ucap Veronika di Menara OCBC NISP, Jakarta, Senin, 22 Februari 2016.

Demikian, semakin besar simpanan nasabah bakal mengurangi pinjaman pokok KPR. Nantinya, lewat skema KPR Kendali yang memanfaatkan saldo tabungan nasabah ini akan berdampak dengan semakin cepatnya pelunasan KPR.

“Bahkan kalau dana simpanan besarnya 125% dari outstanding pinjaman (pokok KPR) itu kita tidak kenakan bunga. Contoh kalau pinjaman Rp1 miliar,  nasabah tempatkan Rpp1,25 miliar maka nasabah tidak bayar bunga,” tutur Veronika.

Ia menambahkan, fasilitas KPR Kendali ini tahap awal akan ditawarkan di wilayah Jabodetabek, dan mulai secara nasional pada bulan depan. Pun, kata Veronika, produk ini dapat digunakan untuk pembelian rumah, apartemen, tanah, kios dan ruko atau rukan. Selain itu, KPR Kendali juga dapat digunakan untuk keperluan refinancing atau kredit multiguna.

Jangka waktu fasilitas kredit ruma maksimal 25 tahun, pembiayaan apartemen, kios atau ruko dan rukan maksimal 20 tahun, pembiayaan vila atau kondotel 15 tahun, pembiayaan tanah 10 tahun. “Sedangkan refinancing atau multiguna maksimal 15 tahun. Plafon kredit kami mulai Rp50 juta,” tutup Veronika. (*) Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

AFTECH Resmikan Kode Etik Terintegrasi 2025, Perkuat Tata Kelola Fintech

Poin Penting AFTECH mengesahkan Kode Etik Terintegrasi 2025 sebagai upaya memperkuat integritas, tata kelola, dan… Read More

56 mins ago

Matinya Meritokrasi Dinilai Picu Korupsi dan Inkompetensi

Poin Penting Ketiadaan meritokrasi disebut menggerus kualitas kepemimpinan, karena jabatan berpotensi menjadi komoditas, bukan hasil… Read More

57 mins ago

Agentic AI, Kemudahan Terbaru

Oleh Krisna Wijaya, Honorable Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) SECARA definisi, menurut Cole Stryker… Read More

2 hours ago

Ketua Perbanas Ungkap Banyak Negara ASEAN Ingin Miliki Bisnis Bank di Indonesia

Poin Penting Bank-bank ASEAN tertarik masuk Indonesia karena Net Interest Margin (NIM) perbankan masih tinggi… Read More

2 hours ago

DPR Soroti Kompensasi Subsidi BBM, Pertamina Diminta Lebih Jeli

Poin Penting DPR meminta Pertamina memperketat pengawasan subsidi BBM dan LPG agar kompensasi pemerintah tepat… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat 0,83 Persen, Kembali Cetak Rekor ATH di Level 8.704

Poin Penting IHSG sesi I mencetak rekor tertinggi (all time high) di level 8.704,27 dengan… Read More

2 hours ago