Ilustrasi: Gedung OJK/M.Zulfikar
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan turut andil dalam melakukan pemantauan kepada empat platform fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) yang dipanggil oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), karena memberikan pinjaman kepada mahasiswa.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM, dan LJK Lainnya OJK, Agusman, menyatakan bahwa, saat ini akan menghormati proses hukum yang dilakukan oleh KPPU.
Namun, hasil pemantauan OJK saat ini, masih belum ditemukan adanya pelanggaran ketentuan atas penyelenggaraan pemberian pinjaman kepada mahasiswa oleh penyelenggara fintech P2P lending.
Baca juga: Kredit Macet Pinjol Januari 2024 Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
“OJK setiap saat melakukan pemantauan untuk memastikan kesesuaian penyelenggaraan kegiatan usaha oleh penyelenggara P2P Lending,” ucap Agusman dalam keterangan tertulis di Jakarta, 7 Maret 2024.
Adapun, sebelumnya KPPU menyatakan bahwa, akan memanggil empat perusahaan pinjol yang diketahui memberikan penyaluran pinjaman ke mahasiswa. Di antaranya adalah PT Dana Bagus Indonesia (DANABAGUS), PT Cicil Solusi Mitra Teknologi (Cicil), PT Fintech Bina Bangsa (Edufunc), dan PT Inclusive Finance Group (Danacita).
Di mana, dalam keterangan KPPU, keempat perusahaan tersebut telah menyalurkan pinjaman mahasiswa hampir mencapai nilai Rp450 miliar. Sebagian besar, yaitu 83,6 persen disalurkan oleh Danacita.
Baca juga: Jelang Ramadan dan Lebaran, AFPI Proyeksi Penyaluran Pinjol Bakal Naik 20 Persen
KPPU pun menilai, pinjaman mahasiswa yang mengenakan berbagai bunga atau biaya bulanan menyerupai bunga, serta dengan durasi pinjaman tertentu, diduga melawan hukum dan dapat mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat.
Selain itu, berbagai produk pinjaman mahasiswa tersebut, tidak sejalan dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (UU No. 12/2012), sehingga dapat menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More