Jakarta – Korea Investment and Sekuritas Indonesia atau KIS Indonesia (KISI) mencatat hingga saat ini telah terdapat 49 waran terstruktur yang diterbitkan oleh perusahaan sekuritas asal Korea Selatan dan akan bertambah 11 waran terstruktur baru yang bakal dicatatkan pada hari ini (11/10).
Waran Terstruktur yang diterbitkan oleh KISI mencakup total 30 saham underlying yang merupakan konstituen indeks IDX30 atau saham blue chip yang menjadi tolak ukur performa dari berbagai sektor, seperti sektor keuangan, sektor coal mining, dan sektor energi.
Meski begitu, setelah dua tahun berjalan, total transaksi dari Waran Terstruktur masih terbilang kecil, yakni hanya 0,3 persen dari total transaksi pasar reguler. Sedangkan pangsa pasar seperti Hong Kong, telah mencapai 10 persen dari total transaksi.
Baca juga: Gandeng MAMI, Bank Mega Syariah Tawarkan 6 Reksa Dana Syariah
Head of Global Derivatives KISI, Jangwon Seo, mengatakan bahwa, misi terpenting saat ini adalah memperbesar pangsa Waran Terstruktur sebagai salah satu produk derivatif yang akan menjadi permulaan produk-produk derivatif lainnya, seperti single stock futures dan option.
“KISI merupakan salah satu dari lima penerbit Waran Terstruktur yang ada saat ini dengan total rata-rata transaksi harian sebesar Rp900 juta. Risk management atas Waran Terstruktur yang diterbitkan dilakukan dengan melakukan hedging pada saham underlying yang digunakan,” ucap Jangwon dalam keterangan resmi di Jakarta, 11 Oktober 2024.
Adapun, pada kuartal I-2024, KIS Korea telah menguasai 93 persen dari pangsa pasar Equity Linked Warrants (ELW) di pasar domestik Korea. Sedangkan KIS Vietnam adalah salah satu dari dua issuer Waran Terstruktur terbesar di Vietnam.
Baca juga: Jurus BEI Bikin Investasi Waran Terstruktur Dilirik Investor
Pada pasar Hong Kong, total transaksi harian KIS Asia mencapai USD13,9 juta per harinya, setara dengan 2,6 persen dari total transaksi pasar Waran Terstruktur secara keseluruhan. Dengan penerbitan 11 waran terbaru, KISI akan memiliki total 60 Waran Terstruktur yang tercatat di bursa.
Sebagai informasi, total 60 Waran Terstruktur ini memiliki tenor yang berbeda-beda, dari tenor jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang, sehingga investor bisa memiliki opsi yang lebih banyak menyesuaikan view atas pergerakan harga saham underlying. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More