Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat bekerja di dekat lokasi jatuhnya pesawat Jeju Air. (foto: isitmewa)
Jakarta – Jumlah korban tewas kecelakaan pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 bertambah menjadi 179 korban tewas.
Dua pramugari pesawat berhasil diselamatkan dari pesawat yang membawa 181 penumpang dan enam awak kabin di dalamnya.
“Dari 179 korban tewas, 65 orang telah teridentifikasi. Dua anggota awak (pramugari) berhasil diselamatkan dari bagian ekor pesawat dan menderita luka sedang hingga parah,” kata Badan Pemadam Kebakaran Korea Selatan, seperti dinukil the guardian, Minggu (29/12).
Baca juga : Komunitas Otomotif Apresiasi Satgas Nataru Pertamina Tekan Angka Kecelakaan
Menurut kantor berita Yonhap, para saksi menuturkan bahwa mereka melihat percikan api dan mendengar ledakan sebelum terjadinya kecelakaan.
Bahkan, seorang penumpang dalam pesawat tersebut sempat mengirimkan sebuah pesan teks kepada kerabatnya dengan mengatakan bahwa seekor burung tersangkut di sayap dan pesawat itu tidak dapat mendarat.
Tak berapa lama, kerabat tersebut pun sudah tidak bisa lagi menghubungi kerabatnya yang ada dalam pesawat.
Baca juga : Kemenhub: PNKJ 2024 Diharapkan Jadi Solusi Kurangi Kecelakaan Lalu Lintas
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air.
Namun menurut laporan Yonhap, penyebab kecelakaan tersebut lantaran terjadi kontak dengan burung yang menyebabkan kerusakan roda pendaratan saat pesawat mencoba mendarat di bandara.
Sementara itu, Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok memerintahkan upaya evakuasi secara maksimal kecelakan pesawat yang jatuh di Bandara Muan tersebut.
Diketahui, insiden kecelakaan yang membawa 175 penumpang enam awak pesawat itu, terjadi saat mendarat di Bandara Internasional Muan usai melakukan penerbangan dari Bangkok, Thailand.
Informasi yang terhimpun, pesawat tersebut keluar dari landasan pacu dan menabrak dinding Bandara Internasional Muan yang berlokasi di bagian barat daya Korea Selatan. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More