News Update

Koperasi Pembiayaan Syariah Terus Berkembang

Surabaya–Koperasi syariah telah mengalami perkembangan dengan baik di Indonesia. Meski jumlahnya saat ini masih minim, namun koperasi syariah di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi (Kemenkop & UKM), jumlah unit usaha koperasi mencapai 150.223 unit usaha, dari jumlah tersebut 1,5% merupakan koperasi  simpan pinjam pembiayaan syariah (KSPPS). Tercatat jumlah KSPPS sebanyak 2.253 unit dengan angggota 1,4 juta orang dengan  volume usaha Rp5,2 triliun.

“Perkembangan koperasi pembiayaan syariah sangat potensial. Kinerjanya saat ini sangat baik, berkualitas dari sisi kesehatan koperasi, SDM dan IT,” ujar Deputi Pembiayaan, Kemenkop dan UKM, Braman Setyo, di Surabaya, Jumat, 28 Oktober 2016.

Dia menilai, perlu akselarasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dan mendorong akses keuangan inklusif dalam pendalaman pasar keuangan, meningkatkan akses keuangan masyarakat termasuk optimalisasi pemanfaatan zakat dan wakaf untuk kegiatan produktif.

Sementara dari sisi Badan wakaf Indonesia (BWI), kata dia, saat ini BWI telah mengelola sebanyak 145 lembaga wakaf. Di mana Kemenkop juga telah memfasilitasi 103 KSPP sebagai pengumpul wakaf dan zakat. Pasalnya, potensi wakaf pertahun mencapai Rp11,4 triliun.

“Ini potensi yang luar biasa dan sangat menjanjikan bagi pengembangan keuangan syariah Indonesia,” ucap Braman.

Dia mengatakan, dibutuhkan pedoman akuntasi dalam pelaporan dana wakaf. Maka dari itu, perlu disusun pedoman sistim akuntansi (PSAK) Wakaf yang merupakan amanat Peraturan Menteri koperasi dan UKM No 16/2015 tentang pelaksanaan kegiatan unit simpan pinjam pembiayaan syariah oleh koperasi.

“Pada pasal 27disebutkan KSPPS Wajib melakukan Kegiatan Mal (menghimpun, mengelola dan menyalurkan zakat infaq dan wakaf),” kata Braman.

Selain itu, lanjut dia, untuk memperkuat keungan syariah di Indonesia Kemenkop UKM akan memperkuat dukungan kepada  Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) sebagai lembaga APEX khususnya pembentukan jaringan APEX koperasi syariah. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

HSBC Cetak Pertumbuhan Dana Kelolaan Nasabah Tajir Rp10 Triliun di Kuartal III 2024

Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More

25 mins ago

Dampak Kemenangan Trump di Pilpres AS bagi Indonesia: Untung dan Ruginya

Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Samirin Wijayanto, menilai bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 membawa dampak… Read More

25 mins ago

OJK Sebut 4 Elemen Ini Jadi Kunci Regulasi Keamanan Siber

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti perkembangan digitalisasi yang semakin canggih, memudahkan, dan lebih… Read More

1 hour ago

Trump Menang Pilpres AS, BCA Cermati Dampaknya ke Pasar Keuangan

Jakarta – Direktur BCA Haryanto Budiman menilai kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 dapat… Read More

1 hour ago

IHSG Ditutup Ambles 1,90 Persen ke Level 7.243, 362 Saham Merah

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 7 November 2024, ditutup ambles… Read More

3 hours ago

Dukung Digitalisasi Bisnis, Unifiber Luncurkan NOC Berskala Internasional

Jakarta - Unifiber, lini bisnis infrastruktur digital di bawah naungan PT Asianet Media Teknologi (Asianet),… Read More

3 hours ago