Jakarta–Bank Indonesia (BI) mengaku pertumbuhan e-money atau uang elektronik terus tumbuh melesat. Hal ini sejalan dengan dorongan BI terkait program Gerakan Nasional Non Tunai yang dilakukan sejak Agustus tahun lalu.
Pertumbuhan uang elektronik sendiri mencapai 71,7% per September 2015. Kendati demikian, menurut Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI, Eni V. Panggabean, pangsa uang elektronik terhadap transaksi nontunai baru mencapai 1%.
Kondisi ini membuat BI sebagai regulator di sistem pembayaran akan terus mendorong gerakan nontunai khususnya pada uang elektronik. “Dia (uang elektronik) baru sekitar 1% dari total transaksi nontunai, memang yang terbanyak itu masih didominasi oleh kartu debet, kemudian kartu kredit,” ujar Eni di Jakarta, Kamis, 19 November 2015.
Lebih lanjut dia menambahkan, meski pangsa uang elektronik terhadap transaksi tunai masih kecil, namun dia meyakini pertumbuhan uang elektronik akan terus meningkat, mengingat sejauh ini masyarakat mulai sadar bahwa dengan menggunakan uang elektronik dalam transaksi sehari-hari lebih praktis dan cepat.
“Jadi saya harapkan masyarakat yang bertransaksi menggunakan uang elektronik dapat dimanfaatkan seperti untuk naik transportasi, kereta, bayar tol dan lain-lain,” tukasnya.
Dia mengungkapkan, pertumbuhan uang elektronik jika dilihat secara bulanan jauh lebih pesat dibandingka dengan pertumbuhan kartu debet dan kartu kredit. Pasalnya, secara bulanan pertumbuhan uang elektronik bisa mencapai 70%-100%, sedangkan kartu debet dan kartu kredit hanya tumbuh di kisaran 20%.
“Jadi ini memang luar biasa. Nilai transaksi hariannya itu bisa 15 juta setiap hari, transaksinya memang relatif kecil, Rp10 ribuan rata-rata, karena volumenya itu skitar 1,4 juta tp nominalnya bisa sampai 14-15 juta,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More
Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More
Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More
Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More