Categories: Ekonomi dan Bisnis

Kontribusi Keuangan Syariah Bagi Ekonomi Perlu Dioptimalkan

Surabaya–Kendati memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang, namun penetrasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia saat ini masih tergolong rendah. Hal ini tercermin pada pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia yang baru sebesar 4,61% di 2015.

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, dalam seminar bertema “Kebijakan Strategis Pemerintah dan Daerah Dalam Mengakselerasi Perkembangan Ekonomi Syariah” di Surabaya, Selasa, 27 Oktober 2015.

“Sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi, sektor keuangan syariah juga belum optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Perry.

Pertumbuhan dua sektor utama industri keuangan syariah yakni pada pasar modal meningkat dari -1,57% menjadi 3,09%, sementara perbankan menurun dari 13% menjadi hanya 9%. Untuk pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan pembiayaan perbankan syariah pada Semester I 2015 juga belum optimal.

“Pertumbuhan aset, DPK dan pembiayaan perbankan syariah masing-masing sebesar 9%, 7,29%, dan 6,66%. Sementara pertumbuhan aset, DPK dan pembiayaan pada Semester II-2014 masing-masing sebesar 13%, 11,41% dan 8,76%,” ucap Perry.

Berdasarkan berbagai indikator tersebut, menunjukkan, bahwa masih banyak tantangan bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah, yakni salah satunya bagaimana memunculkan awareness  masyarakat dalam mendorong kegiatan ekonomi syariah.

“Dengan kompetensi dan kewenangan untuk merumuskan kebijakan strategis, akan membawa hasil yang konkret bagi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia,” tutup Perry. (*) Rezkiana Nisaputra

Paulus Yoga

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

2 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

22 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

22 hours ago