Categories: Keuangan

Kontribusi Industri Asuransi Jiwa Terhadap Pembangunan Infrastruktur

Bogor – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai, industri asuransi jiwa di Indonesia selalu memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Salah satu contohnya dapat dilihat dari dukungan industri asuransi jiwa terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Industri asuransi jiwa menghimpun dana investasi jangka panjang. Total aset industri asuransi jiwa sampai kuartal tiga 2019 adalah Rp548 triliun dan total investasi mencapai Rp481 triliun. Ke mana diinvestasikan? Sebagian di deposito, sukuk, SBI, reksa dana, saham, dan lain-lain,” ujar Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon, di Sentul, Bogor, Jumat, 28 Februari 2020.

Budi menerangkan lebih jauh bahwa industri asuransi jiwa mengumpulkan dana investasi jangka panjang senilai Rp100 triliun lebih dalam obligasi, SUN, atau sukuk guna pembangunan infrastruktur.

“Industri asuransi jiwa sangat cocok dalam mendukung program kerja pemerintah, khususnya pembangunan SDM dan pembangunan infrastruktur. Kenapa? Karena pendanaannya jangka panjang,” jelasnya.

Ia meyakini, kontribusi industri asuransi jiwa terhadap pertumbuhan ekonomi akan terus positif. Lalu, dirinya percaya industri asuransi jiwa di Indonesia masih mempunyai ruang pertumbuhan yang besar ke depannya, tinggal pengelolaan dan pengawasan perusahaan yang berlandaskan profesionalisme dan prinsip kehati-hatian yang perlu dikedepankan lagi.

“Baik oleh direksi, dewan komisaris, karyawan, tenaga pemasar, dan lain-lain maupun oleh pihak-pihak eksternal seperti Kantor Akuntan Publik (KAP), aktuaris independen, dan lain-lain,” ucap Budi.

Dirinya juga tak lupa peran media dalam pengembangan industri asuransi jiwa di Indonesia. Peran media sebagai pengawas dan penyajian berita yang proporsional terhadap industri asuransi jiwa, diyakininya akan membawa industri asuransi jiwa ke arah yang lebih baik lagi.

“Peraturan asuransi yang ada telah banyak dan lengkap. Penerapannya secara penuh dan konsisten lebih efektif daripada penambahan peraturan baru,” tutupnya. (*) Steven

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

2 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

3 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

4 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

4 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

6 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

6 hours ago