News Update

Kontribusi Ekonomi Maritim Baru 4%

Batam – Indonesia memiliki potensi ekonomi maritim yang besar, namun kontribusi ekonomi maritim secara nasional baru mencapai 4% terhadap pertumbuhan ekonomi. Angka tersebut dinilai masih sangat rendah dibandingkan negara lain.

Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia mencontohkan, di Filipina, share-nya bisa mencapai diatas 20%, begitu juga dengan Jepang yang share-nya juga mencapai diatas 20%. “Jadi peluang sektor maritim itu sangat besar” terang Juda.

Di sisi lain, Juda memaparkan, bahwa sektor maritim adalah penyumbang defisit terbesar dalam neraca perdagangan. “Defisit neraca jasa 80% disumbang oleh sektor maritim” terangnya.

Juda menambahkan, setidaknya ada sejumlah faktor yang meyebabkan defisit sektor maritim,yakni, sewa kapal asing, leasing kapal asing, dan juga asuransi kapal. “Defisit neraca jasa turun dari US$12 miliar menjadi sekitar US$8miliar. Sebaliknya, neraca barang umumnya tercatat surplus. Defisit tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun, sehingga sulit menjadi surplus dalam waktu dekat” papar Juda.

Penggunaan kapal asing, sebut Juda, menjadi salah satu sumber persoalan dikarenakan Indonesia masih menjadi passive seller. Selain itu, transhipment saat ini masih di Malaka dan Singapura. Padahal, keluh Juda, Indonesia sebut saja Batam misalnya, berpotensi dapat dikembangkan menjadi pelabuhan transhipment.

Terkait leasing dan asuransi, Juda mengakui, dimungkinkan untuk melakukan kordinasi kebijakan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membawahi sektor keuangan. Dengan dilakukannya sejumlah program prioritas, membangun infrastruktur maritim, kordinasi kebijakan dan langkah-langkah lainnya dalam mendorong sektor maritim, Juda meyakini, sektor ini juga dapat berkontribusi lebih besar, yakni diatas 20% terhadap pertumbuhan ekonomi. (*)

Apriyani

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago