Ekonomi dan Bisnis

Kontrak Baru PTPP Capai Rp21 triliun

Jakarta – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) telah meraih kontrak baru sebesar Rp21 triliun per minggu ketiga September 2016. Dengan begitu raihan kontrak baru menambah total order book PTPP menjadi Rp60 triliun.

Menurut Direktur Utama PTPP Tumiyana, ‎total order book sebesar Rp60 triliun di pekan ketiga September 2016, terdiri dari perolehan kontrak baru sebesar Rp21 triliun dan carry over 2015 sebesar Rp39 triliun.

‎”Sampai dengan akhir tahun 2016, perseroan tetap optimistis dapat kembali lampaui target kontrak baru yang sudah ditetapkan oleh manajemen sebesar Rp31 triliun. Sampai dengan pekan ketiga September 2016, kontrak baru Perseroan telah mencapai 68% dari total target perolehan kontrak baru yang ditetapkan Perseroan sepanjang tahun ini,” ungkap Tumiyana dalam keterangan persnya, Senin, 3 Oktober 2016.

Dengan pencapaian tersebut, perseroan, memproyeksikan dapat meraih kontrak baru sampai dengan akhir September 2016 sebesar Rp23,51 triliun atau setara 75,81% dari total kontrak baru di tahun ini.

Pencapaian kontrak baru sebesar Rp21 triliun, Tumiyana menguraikan, terdiri dari kontrak baru induk perseroan sebesar Rp17,90 triliun dan anak usah sebesar Rp3,13 triliun.

Adapun kontrak baru yang disumbang oleh anak usaha perseroan sampai dengan akhir Agustus 2016, antara lain: PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp1,21 triliun, PT PP Pracetak Rp1,57 triliun dan PT PP Peralatan Rp350 miliar.

Sementara itu, beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan sampai dengan pekan ketiga September antara lain 2 (dua) ruas jalan tol senilai masing-masing Rp3 triliun dan Rp2,7 triliun, PLMTG Lombok Peaker 130-150 MW Rp1,42 triliun, MNP Paket B&C Reklamasi Rp891 miliar, Mobile Power Plant 500 MW Rp739 miliar yang berada di 8 (delapan) lokasi, pembangunan Gedung BNI Tower Rp714 miliar, Tunjungan Boulevard Rp655 miliar, Bedungan Sukoharjo Lampung Rp555 miliar.

Kemudian, Apartemen Pertamina RU di Balikpapan  Rp497 miliar, Apartemen Cilacap Rp384 miliar, Hotel Avani di Bali Rp368 miliar, ‎Setiabudi Residence di Medan Rp281 miliar, Lotte Ville di Tangerang Rp256 miliar, peningkatan Air Bersih Angkasa Pura II di Tangerang Rp251 miliar, Transmart di Depok Rp247 miliar, Sahid Hotel di Timika Rp248 miliar, Pembangunan Tanggul Pantai Fase A NCICD Provisi Jakarta Rp216 miliar, Rusunami Grand Setraland Karawang Rp215 miliar, RS Otoritas Batam Rp204 miliar.

“ASDP Bakauheni 7 Rp201 miliar, Bank Indonesia di Jayapura Rp188 miliar, Transmart di Bintaro Rp189 miliar, Gedung Terminal & Parkir Radin Inten di Lampung Rp169 miliar, LNG Regas Gorontalo Rp160 miliar, Transmart di Rungkut Rp144 miliar, Transmart di Gorontalo Rp161 miliar dan sebagainya,” jelas Tumiyana. (*) Dwitya Putra

Apriyani

Recent Posts

Stasiun Whoosh Karawang Dibuka 24 Desember, Perjalanan Jakarta-Karawang Hanya 15 Menit

Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More

9 hours ago

Pemerintah Targetkan Revisi Aturan DHE SDA Terbit pada Januari 2025

Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More

13 hours ago

Ekspansi Bisnis, J Trust Bank Tambah Kantor Cabang Baru di Bali

Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More

13 hours ago

BI Uji Coba Penerapan QRIS Tap Berbasis NFC untuk Pembayaran Lebih Cepat dan Praktis

Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More

15 hours ago

Bank Mandiri Salurkan Rp3 Triliun untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More

15 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Bertahan di Zona Hijau ke Level 6.983

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More

15 hours ago