Keuangan

Kontrak Anyar WIKA Turun di Q1 2025, Nilainya Jadi Segini

Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp2,16 triliun pada kuartal pertama (Q1) 2025, mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kendati demikian, Perseroan masih mampu membukukan total penjualan sebesar Rp4,84 triliun, yang terdiri atas proyek-proyek non-Kerja Sama Operasi (KSO) sebesar Rp3,11 triliun dan proyek-proyek KSO sebesar Rp1,73 triliun.

Kontribusi utama penjualan tersebut mayoritas berasal dari segmen infrastruktur dan gedung, EPC, industri penunjang bisnis konstruksi dan properti realti.

Berdasarkan hasil penjualan tersebut, WIKA berhasil mencatatkan laba kotor sebesar Rp393,46 miliar. Angka ini berasal dari laba proyek non-KSO sebesar Rp231,33 miliar, dan sisanya berasal dari proyek KSO.

Baca juga: Laba MPMX Turun 7 Persen di Kuartal I 2025, Ini Penyebabnya

Dari sisi neraca keuangan, WIKA menunjukkan kinerja positif dalam upaya penyehatan perusahaan. Perseroan berhasil menurunkan jumlah utangnya kepada mitra kerja maupun lembaga keuangan sebesar Rp1,47 triliun pada kuartal I-2025 dibandingkan tahun lalu.

Capaian tersebut diperkuat dengan tercapainya kuorum persetujuan dari para pemegang obligasi, khususnya untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022. Hal ini mencerminkan dukungan dan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap proses penyehatan yang sedang dijalankan WIKA.

Sebagai hasilnya, lembaga pemeringkat kredit PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) meningkatkan peringkat Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 Seri A WIKA dari sebelumnya idD menjadi idCCC.

Baca juga : Pendapatan Tumbuh 37 Persen, Laba Bersih Bukalapak jadi Segini di Kuartal I 2025

Meski demikian, Perseroan masih membutuhkan persetujuan dari para pemegang Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 untuk mendukung keberlanjutan upaya penyehatan.

“Perseroan menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan para stakeholders. Langkah penyehatan yang dilakukan saat ini tidak hanya sekadar memperbaiki struktur keuangan, tetapi juga memperkuat fundamental dan operasional kami agar semakin excellent guna menjaga keberlanjutan bisnis,” ucap Agung BW. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

11 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

16 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

17 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

18 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

19 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago