Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga masih jadi pendorong pertumbuhan ekonomi di 2023. Meski demikian, konsumsi rumah tangga mengalami perlambatan dari 4,94 persen (2022) menjadi 4,82 persen di 2023. Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 sebesar 5,05 persen secara tauhuan (yoy).
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan perlambatan konsumsi rumah tangga utamanya disebabkan oleh menurunnya konsumsi kelompok menengah atas.
“Perlambatan konsumsi rumah tangga utamanya kalau kami perhatikan dari data yang kami catat terutama berasal dari perlambatan pengeluaran kelompok menengah atas,” kata Amalia dalam Rilis BRS baru-baru ini.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Mentok di 5 Persen, Sinyal RI Tak Bisa jadi Negara Maju?
Hal tersebut tercermin dari beberapa indikator, antara lain Pajak Pertambahan Nilai (PPN) barang mewah, jumlah penumpang angkutan udara yang melambat dan penjualan mobil penumpang yang tidak sebanyak tahun lalu.
Dari sisi investasi finansial simpanan berjangka menguat. Ini menunjukkan pergeseran konsumsi masyarakat kelompok menengah atas yang lebih memilih berinvestasi ketimbang berbelanja.
“Sementara itu investasi finansial seperti simpanan berjangka mengalami penguatan, jadi artinya ada sedikit pergeseran dari spending kepada investasi,” ungkap Amalia.
Seperti diketahui, sepanjang 2023 dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,55 persen dari total pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI 2023 Melambat, BPS Ungkap Biang Keroknya
Kelompok konsumsi di 2023 yang tumbuh tinggi tersebut, yakni restoran dan hotel yang disebabkan maraknya kegiatan wisata selama libur sekolah, Natal, dan Tahun Baru.
Kemudian, transportasi dan komunikasi, yang mendukung mobilitas masyarakat untuk berwisata. Selain itu, pembelian sepeda motor juga mengalami peningkatan. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More