Konflik Israel-Iran Picu Asing Net Sell Besar-besaran di Pasar Saham RI

Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyatakan bahwa pada awal pekan ini diperkirakan akan terjadi aksi jual atau net sell secara besar-besaran di pasar saham global, termasuk Indonesia.

Head of Research and Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, menuturkan bahwa, hal itu dipicu oleh eskalasi konflik Iran-Israel yang menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 3,6 persen dalam sepekan dan arus keluar dana asing mencapai Rp4,6 triliun dalan tiga hari terakhir.

“Kami tetap berhati-hati terhadap potensi berlanjutnya aksi jual asing dan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven, yang dapat menekan saham-saham berkapitalisasi besar,” ucap Rully dalam risetnya di Jakarta, 23 Juni 2025.

Baca juga: Intip Gerak Saham Indeks INFOBANK15 dalam Sepekan

Adapun saham-saham kapitalisasi pasar jumbo yang bakal tertekan, antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Selain itu, Rully menyebut, dampak paling nyata dan langsung juga diperkirakan terjadi pada harga minyak, yang kemungkinan akan melonjak tajam. 

“Kenaikan harga minyak dapat menghambat rencana bank sentral untuk menurunkan suku bunga, jika inflasi yang dipicu oleh energi terus berlanjut,” imbuhnya.

Sementara, pemangkasan suku bunga yang diantisipasi bisa tertunda hingga akhir 2025 atau awal 2026, sehingga pasar keuangan tetap berada dalam kondisi volatil dan penuh ketidakpastian. 

Baca juga: Konflik Israel-Iran Picu Gejolak Pasar, Saham-saham Ini Perlu Diperhatikan

Diketahui Bank Sentral Amerika Serikat (AS) juga masih mempertahankan suku bunga The Fed pada pekan lalu di posisi 4,25-4,50 persen.

Hal itu juga dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah yang meningkat secara dramatis setelah serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir utama Iran pada akhir pekan lalu. 

Situasi saat ini sangat tidak pasti dan penuh volatilitas, dengan risiko nyata terjadinya konflik regional yang lebih luas atau kebuntuan yang berkepanjangan. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

44 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

53 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

4 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago