Jakarta – Analis Riset ForexTime, Lukman Otunuga menyebutkan harga minyak mentah WTI berupaya bertahan di atas USD40 dan trader termotivasi untuk memasuki posisi beli karena berita konflik di Irak.
Perkembangan berita dari akhir pekan lalu bahwa pasukan Irak mulai bergerak menuju Kirkuk – provinsi yang banyak memproduksi minyak – dipandang sebagai katalis meningkatnya momentum beli di pasar minyak.
“Pada dasarnya, trader meyakini bahwa produksi dari ladang-ladang minyak yang dikendalikan Kurdi akan terganggu. Produksi wilayah ini diperkirakan sekitar 600 ribu barel per hari. Masih diperlukan waktu untuk memastikan apakah prediksi ini akan terjadi, namun ini telah meningkatkan sentimen investor pada awal pekan ini,” jelas Lukman, di Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017.
Lukman menuturkan, secara teknis, minyak mentah WTI menjadi agak bullish di grafik harian dengan resistance kuat di USD52.50.
“Breakout di atas level ini dapat mendorong peningkatan lebih lanjut menuju USD52.80 dan kemudian USD53.20,” proyeksinya. (*)
Jakarta - Pangsa pasar sektor keuangan syariah di Indonesia sangat besar, didukung oleh populasi umat… Read More
Jakarta - PT Perikanan Indonesia, anggota ID Food, menerapkan langkah strategis untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan,… Read More
Jakarta – Platform investasi saham Amerika Serikat (AS), Gotrade Indonesia membidik jumlah pengguna dan volume… Read More
Jakarta - Indonesia sebagai negara dengan populasi umat muslim terbanyak di dunia memiliki keuntungan tersendiri… Read More
Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB menunjuk Direktur… Read More
Jakarta – Bertepatan dengan bulan suci Ramadan dan sebagai wujud komitmen perusahaan dalam berkontribusi kepada… Read More