Categories: Keuangan

Kondisi Industri Asuransi di Indonesia Memprihatinkan, Ternyata Ini Penyebabnya

Jakarta – Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi) menggelar acara seminar nasional bertajuk ‘Optimalisasi Branding Asuransi Sosial dan Komersial: Menggapai Layanan dan Perlindungan Konsumen yang Excellent’ di Jakarta, Selasa (21/11).

Ketua Umum Kupasi, Wahyudin Rahman mengatakan seminar ini dilatarbelakangi oleh industri asuransi yang kondisinya tengah memprihatinkan. Penyebabnya, yakni perusahaan-perusahaan asuransi yang bermasalah dalam hal pelayanan kepada nasabah.

“Terutama layanan klaim, dispute, perselisihan, dan juga kaitannya dengan perlindungan konsumen. Termasuk mulai lambatnya pelayanan asuransi bagi nasabah,” ungkapnya.

Wahyudin menilai, dampak dari masalah-masalah tersebut turut berimbas kepada perusahaan asuransi lainnya.

Baca juga: Ironi Memburu Pengusaha Asuransi Hingga Negeri Paman Sam

“Seperti halnya gagal bayar, yang merasakan dampaknya tidak hanya satu (perusahaan), tapi juga menjadi efek domino bagi perusahaan asuransi lainnya,” tuturnya.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) pada semester I-2023, pertumbuhan masing-masing industri hanya sekitar 6,2 persen, 1,8 persen dan 2 persen secara tahunan (yoy).

Sementara itu, lanjut Wahyudin, berdasarkan Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks literasi sebesar 3,17 persen dibandingkan tahun 2016 dan 2019 yang masing-masing 19,4 persen dan 15,80 persen.

Sedangkan tingkat inklusi juga meningkat, sebesar 16,63 persen dibandingkan tahun 2016 dan 2019 yang masing-masing 12,10 persen dan 13,15 persen.

“Indeks literasi dan inklusi sebenarnya bergerak naik, namun masih di bawah angka harapan, yakni 5 persen. Ini menandakan bahwa industri kita pada pandemi ini sangat tajam menyelenggarakan literasi, hanya saja inklusi yang belum linear terhadap literasinya,” jelasnya.

Untuk mengatasi permasalahan terkait dengan literasi dan inklusi dan kondisi lainnya, Wahyudin mengimbau agar perusahaan asuransi memperbaiki komunikasi dengan konsumen atau nasabah.

Baca juga: Jaga Kepercayaan Publik, Wapres Minta Perusahaan Asuransi Lakukan Hal Ini

“Sesuai dengan tema acara, yakni memperbaiki komunikasi dengan konsumen, juga dengan strategi branding yang kuat adalah salah satu jalan keluar,” ucapnya

Menurutnya, membangun branding yang kuat dan reputasi yang baik terhadap industri asuransi adalah suatu keharusan dan kewajiban dalam memberikan keyakinan kepada konsumen.

“Konsumen akan lebih cenderung mempercayai perusahaan asuransi dengan reputasi yang baik dalam hal memberikan layanan dan perlindungan konsumen,” pungkas Wahyudin. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

1 hour ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

2 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

2 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

2 hours ago

Rayakan HUT ke-26, Bank Mandiri Luncurkan 5 Fitur dan Layanan Digital Terbaru

Komisaris Bank Mandiri Chatib Basri dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat meresmikan peluncuran… Read More

3 hours ago

BEI Catat 5 Saham Berikut Jadi Pemberat IHSG Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar sebesar 2,61 persen… Read More

4 hours ago