Ekonomi dan Bisnis

Kondisi Ekonomi Tidak Pasti, UMKM Harus Tangguh dan Jeli Terapkan Strategi Pemasaran

Tangerang – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) kembali melanjutkan pelatihan untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kelas UMKM ke-5 sebagai rangkaian Hari Ritel Nasional (HRN) 2025 digelar dengan tajuk “Strategi Penjualan Online dan Offline”.

Kelas online kali ini diisi oleh Dedy Budiman, Champion Sales Trainer sekaligus Founder Asosiasi Komunitas Profesi Sales Indonesia dan Sophan Supandi, Managing Director Radiv Asian Management Advisory sekaligus Director Asosiasi Marketing Indonesia (IMA) sebagai pemateri.

Dalam paparannya, Dedy menekankan pentingnya semangat pantang menyerah bagi UMKM. Di tengah kondisi perekonomian yang menantang, UMKM tidak boleh mengeluh, tapi harus tetap belajar dan survive.

“Apalagi Aprindo sudah memfasilitasi kita dengan serial kelas UMKM online ini. Langit dan Bumi itu ibarat online dan offline. Jadi UMKM harus kuasai langit dan bumi,” kata Dedy dalam keterangan resmi, Senin, 22 September 2025.

Baca juga: Bank Mandiri Siap Gelar Livin’ Fest 2025, Panggung Sinergi UMKM dan Industri Kreatif

Dalam materinya, Dedy membagikan strategi praktis penjualan yang bisa diterapkan UMKM. Baik di kanal daring maupun luring. Ia menekankan, kemampuan mengelola penjualan di dua kanal itu akan menjadi kunci pertumbuhan UMKM dalam ekosistem ritel modern.

Sementara, Sophan Supandi menerangkan soal strategi pemasaran berbasis Word of Mouth (WOM) dan Fear of Missing Out (FOMO). Menurutnya, strategi low cost-high impact bisa menjadi solusi mengatasi terbatasnya modal dan akses promosi.

WOM mampu membangun kepercayaan jangka panjang melalui rekomendasi pelanggan.Sedangkan FOMO menciptakan urgensi yang mendorong keputusan pembelian lebih cepat.

“Strategi WOM dan FOMO bukan hanya teknik sekali pakai, tapi sebuah siklus yang terus berputar. Kuncinya ada pada ketajaman membaca tren, memahami perubahan perilaku pelanggan, dan mengeksekusi promosi pada waktu yang tepat,” papar Sophan.

Baca juga: Himbara Pegang Rp200 Triliun, OJK Tekan Kredit UMKM Lebih Agresif

Ia menekankan, kepuasan pelanggan menjadi modal penting. Pelanggan yang puas akan menjadi loyal. Mereka juga akan menjadi promotor sukarela dan merekomendasikan produk ke orang lain. Adapun Ketua Panitia HRN 2025, Hans Harischandra Tanuraharjo, menyampaikan bahwa kelas ini merupakan salah satu bentuk nyata kontribusi Aprindo bagi UMKM Indonesia.

“Hari Ritel Nasional bukan hanya perayaan bagi sektor ritel, tetapi juga momentum untuk membangun sinergi antara pelaku ritel modern dengan UMKM. Melalui kelas-kelas seperti ini, kami berharap UMKM dapat naik kelas, memperkuat daya saing, dan terus bertahan menghadapi perubahan pasar,” ujarnya. (*) Ari Astriawan

Galih Pratama

Recent Posts

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

11 mins ago

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

5 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

19 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

1 day ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

1 day ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

1 day ago