Jakarta – Standart Chartered Bank (Standchart) memprediksi kondisi ekonomi global di kuartal tiga tahun ini bakal kembali pada jalurnya. Hal itu terefleksi dari kebijakan bank sentral yang justru melakukan pengetatan ketimbang menahan kebijakan yang sudah ada.
Ekonomi riset ASEAN Standart Charter Edward Lee Wee Kok mengatakan beberapa bank sentral seperti European Central Bank (ECB), The Federal Reserve dan Bank Sentral Republik Tiongkok (BOC) bergerak untuk menormalisasi kebijakan.
“Tingkat pertumbuhan telah kembali ke level yang belum pernah dilihat sejak krisis ekonomi global dan bank memprediksi momentum positif ini akan berlanjut di semester kedua,” kata Edward, kepada media di Jakarta, Senin, 24 Juli 2014.
Hal itu membuat kinerja ekonomi di wilayah yang bermata uang Euro membaik dan pertumbuhannya diatas potensi.
Permintaan domestik semakin kuat, sementara negara-negara diwilayah selatan masih menghadapi tantangan dan lapangan kerja tumbuh seperti saaat sebelum krisis.
Meskipin begitu Standchart memprediksi pengetatan moneter di negara bermata uang Euro dalam bentuk quantitative easing (QE) tapering bakal terjadi. Sikap yang lunak terhadap moneter seharusnya memberikan ruang bagi ekonomi negara bermata uang Euro untuk tumbuh dan lepas dari titik suku bunga yang mengecewakan pasca krisis keuangan.
“Cina menargetkan pertumbuhan sebesar 6,5% pada tahun ini, dan pertumbuhan di kuartal satu telah mencapai 6,9%. Hal ini memberikan ruang bagi Bank Sentral Cina untuk mengetatkan kebijakan moneter dan pertumbuhan kredit,” tutupnya.(*)
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More