Analisis

Komodo Bond Milik Wika Laris Manis

Jakarta – Surat utang global atau Global IDR Bonds PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) sebesar Rp5,4 triliun telah mengalami oversubscribed atau kelebihan permintaan.

“Kami sangat bangga karena Komodo Bonds Wika juga mengalami kelebihan permintaan hingga hampir 2,5 kali dengan profil investor global yang sangat beragam,” ungkap Direktur Utama Wika, Bintang Perbowo dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis 25 Januari 2018.

Bintang mengatakan, pencapaian tersebut merupakan cerminan dari kekuatan profil risiko serta minat para investor global untuk berinvestasi di sektor infrastruktur Indonesia.

Komodo Bonds WIKA sendiri mendapat rating Ba2 dari Moody’s dan BB dari Fitch keduanya dengan stable outlook tersebut dibukukan dengan kupon obligasi 7.70% pertahun setelah melalui tahap penawaran awal pada tingkat kupon 8.00%.

KomodoBonds milik Wika tersebut juga berstatus Senior Unsecured Fixed Rate Notes dengan periode 3 tahun.

Tak hanya itu, Komodo Bonds WIKA tersebut tercatat berhasil memperoleh pesanan sekitar Rp 13 triliun atau mengalami oversubscribed hingga 140% atau dua kali lipat lebih.

Bintang menjelaskan, profil investor global yang berminat terhadap Komodo Bonds Wika, 67% di antaranya berasal dari Asia, 13% dari Eropa dan Timur Tengah, 10% dari Amerika Serikat dan 10% dari investor dalam negeri Indonesia.

“Seluruh hal di atas menunjukkan kepercayaan para investor global yang kuat terhadap WIKA dan infrastruktur di Indonesia serta keyakinan akan prospek likuiditas Komodo Bonds. Dengan model bisnis yang terintegrasi serta profil risiko yang terdiversifikasi Wika siap mendukung Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujar Bintang.

Sebagaimana kita tau saat ini Wika merupakan salah satu BUMN konstruksi dan infrastruktur yang dipercaya menangani sejumlah besar proyek strategis
nasional seperti jalan tol Balikpapan-Samarinda, Simpang Susun Semanggi, Bendungan Jatigede serta berbagai proyek migas dan pembangkit listrik maupun berbagai proyek infrastruktur transportasi dan pengembangan properti bertema Transit Oriented Development.

Bintang menambahkan, Komodo Bonds membuka jalan bagi berbagai BUMN lain untuk menerbitkan Bond Berbasis Rupuah sebagai sumber pendanaan alternatif. Para investor global berharap bahwa lebih banyak lagi BUMN dapat menerbitkan instrumen investasi ini untuk mendongkrak likuiditas serta minat para investor global terhadap Komodo Bonds.

Sebagai informasi, Komodo Bonds Wika sendiri akan mengalami settlement pada tanggal 31 Januari 2018 ini dan akan didaftarkan di Bursa Efek London (LSE-ISM) dan Bursa Efek Singapura (SGX-ST). (*)

Suheriadi

Recent Posts

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

28 mins ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

14 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

15 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

17 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

18 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

18 hours ago