Komoditas Pangan Deflasi, Gara-Gara Daya Beli Menurun

Jakarta – Indeks Bulanan Rumah Tangga (Indeks Bu RT) Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menunjukkan harga komoditas pangan di Indonesia terbilang stabil dan bahkan mengalami deflasi sepanjang bulan Agustus. Adapun komoditas inti yang dimaksud adalah daging ayam, daging sapi, bawang putih, bawang merah, dan cabai merah.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Indra Setiawan mengungkapkan hal ini didukung oleh data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat bahwa secara umum, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,32% dengan andil deflasi 0,08%. Melihat kondisi pasar dan dampak pandemi, deflasi harga pangan disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat dan libur panjang di bulan Agustus.

“Indeks Bu RT juga mencatat bahwa harga komoditas daging ayam di bulan Juli 2021 sebesar Rp 39.620 turun menjadi Rp 36.767 di bulan Agustus 2021. Penurunan harga ini diperkirakan akibat daya beli masyarakat yang rendah dan permintaan yang menurun,” jelas Indra pada keterangannya seperti dikutip 28, September 2021.

Kemudian, Indra juga menjabarkan beberapa harga komoditas pangan yang turun. Misalnya, harga daging sapi turun dari Rp158.867 ke Rp158.333. Relatif stabilnya harga daging sapi seiring dengan mencukupinya pasokan komoditas tersebut pasca Hari Raya Idul Adha di bulan Juli. Ketersediaan pasokan daging sapi juga didukung oleh meningkatnya realisasi impor daging sapi di bulan Juli (meningkat sebesar 10,5% dibandingkan bulan Juni yang mencapai hingga Rp1,03 triliun.)

Harga bawang putih juga turun dari Rp37.300 ke Rp36.753 setelah Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa stok bahan pangan bulan Agustus berada dalam status aman sehingga harga masih dapat dikendalikan. Amannya stok pangan tersebut juga memengaruhi penurunan harga dari komoditas bawang merah dan cabai merah.

Harga beras turut mengalami penurunan dari Rp12.620 ke Rp12.347. Menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag), penurunan ini disebabkan karena stabilnya tingkat permintaan beras medium dan penurunan harga beras di tingkat grosir.

Indeks Bu RT juga mencatat penurunan tipis harga gula dari Rp12.411 ke Rp12.333. Harga gula terbilang cukup stabil karena stok nasional yang dianggap aman oleh Kemendag hingga awal tahun depan. Stok gula hingga September 2021 tercatat sebesar 1,19 juta ton. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Evan Yulian

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

1 min ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

42 mins ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

1 hour ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

20 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

21 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

21 hours ago