Jakarta –Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (8/12) diperkirakan berpeluang untuk melemah. Anjloknya harga komoditas menjadi salah satu penyebab rupiah tertekan.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengungkapkan, laju rupiah terhadap dolar AS memang sempat stabil pada pembukaan kemarin, namun rupiah ditutup melemah bersamaan dengan pelemahan mayoritas mata uang di Asia.
“Tidak hanya penguatan dolar, tetapi anjloknya harga komoditas juga menjadi penyebab utama pelemahan rupiah,” ujar Rangga dalam risetnya di Jakarta, Selasa, 8 Desember 2015.
Namun, gejolak di pasar keuangan yang semakin intensif, justru membuat kenyamanan investasi di aset berdenominasi rupiah bisa berkurang. “Ketika itu terjadi, rupiah berpeluang kembali melemah hari,” ucap Rangga.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi (8/12), bergerak melemah sebesar 20 poin menjadi Rp13.880 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.860 per dolar AS. (*) Rezkiana Nisaputra
—-
Jakarta - HSBC memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,1 persen pada 2025. Chief… Read More
Jakarta - Pemerintah Indonesia kembali menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing, yakni… Read More
Jakarta - Komisi VI DPR bakal memanggil seluruh jajaran pimpinan ID Food terkait hilangnya 147… Read More
Jakarta – Pemerintah akan mempersulit urusan administrasi bagi masyarakat pengemplang pajak, salah satunya, yakni pembuatan paspor. Ketua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terkait dengan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)… Read More
Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta resmi menetapkan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai… Read More