Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) telah berkontribusi dalam menyumbangkan 3,2 juta kilogram carbon offset. Kontribusi tersebut merupakan hasil dari program PLAN & PLANT.
Di mana Generali Indonesia akan menanamkan 1 pohon mangrove untuk setiap 1 polis yang dibeli nasabah selama periode program, atau 1 Policy, 1 Mangrove.
CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman mengatakan, sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2023 lalu, program ini telah mendapatkan antusiasme nasabah dan tenaga pemasar Generali Indonesia, yang menghasilkan penanaman sebanyak lebih dari 10.000 pohon mangrove di wilayah UNESCO Global Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. Proses penanaman bibit mangrovedilakukan dengan berkolaborasi dengan komunitas lokal di wilayah tersebut.
“Dalam menjalankan komitmen Sustainability, Generali memiliki empat peran besar, yakni responsible investor, responsible insurer,responible employer, dan responsible corporate citizen, di mana dari setiap perannya Generali memiliki strategi dan program tersendiri yang bertujuan untuk terus mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dari berbagai sisi, baik ekonomi, sosial dan lingkungan,” katanya, dikutip Selasa, 9 Juli 2024.
Baca juga: Jurus Generali Indonesia Perkuat Dampak Sosial kepada Komunitas Ibu Profesional
Menurutnya, dalam pelaksanaan strategi keberlanjutan, Generali Indonesia percaya bahwa semakin banyak yang terlibat akan semakin besar dampak yang dihasilkan, untuk itulah kami melibatkan para pemangku kepentingan atau stakeholders termasuk karyawan, tenaga pemasar dan mitra bisnis, serta masyarakat umum.
Lanjutnya, melalui program PLAN & PLANT, Generali Indonesia tidak hanya memberikan perlindungan nasabah dankeluarga untuk keamanan finansial, tapi juga melibatkan mereka untuk bersama-sama mempersiapkan masa depanbumi yang lebih baik untuk generasi penerus guna keberlangsungan kehidupan manusia dan lingkungan.
Awal Mei 2024 lalu, Generali Indonesia juga mendukung program serupa yakni penanaman mangrove yang barusaja dilakukan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan perusahaan- perusahaan asuransi jiwa lainnya diIndonesia.
Tanaman mangrove sendiri dipilih karena secara umum berfungsi sebagai paru-paru dunia, sumber ekonomi, habitat flora dan fauna, hingga pengendali bencana.
Namun sayangnya kondisi mangrove di Indonesia tidak lepas dari tekanan deforestasi dimana lebih dari 50% hutan mangrove diIndonesia hilang selama 30 tahun terakhir, yang menjadikan Indonesia memiliki laju kerusakan hutan mangrove tercepat di dunia dan tercatat, ekosistem tanaman mangrove seluas 637.000 hektar dalam kondisi kritis.
Baca juga: Generali Indonesia Catat Nominal Klaim Penyakit Kritis Melonjak 34,16 Persen
Melihat besarnya keterlibatan dan dampak yang dihasilkan, program PLAN & PLANT ini masih terus berlanjut di tahun 2024 mengingat kondisi Indonesia yang cukup mengkhawatirkan karena termasuk dalam daftar 10 negara penghasil emisi karbonterbesar di dunia dan mencatat peningkatan polusi karbon di sepanjang tahun 2022 sebesar 18,3% dari tahun sebelumnya.
Hal ini merupakan peningkatan tertinggi dibandingkan negara- negara lainnya yakni China, Amerika Serikat, India, EU27, Rusia,Jepang, Iran, Arab Saudi dan Jerma.
Selain program PLAN & PLANT, upaya Generali Indonesia untuk berkontribusi mengurangi carbon offset juga dilakukan melalui kerjasama dengan DUITIN, yang belum lama ini diresmikan, dalam mengimplementasikan responsible waste management atau pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Dalam kerjasama ini, Generali Indonesia dan DUITIN akan berkolaborasi untuk pengelolaan dan daur ulang sampah yang dihasilkan oleh perusahaan dan para karyawan, guna mengurangi jumlah karbon dan polusi serta menurunkan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.
Duitin sendiri merupakan start-up company yang berfokus pada teknologi dan solusi pengelolaan sampah dan daur ulang yang memungkinkan individu dan bisnis untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah dengan lebih efisien dan bertanggung jawab.
Generali Indonesia juga telah mengusung berbagai inisiatif terkait keberlanjutan dalam menjalankan empat tanggung jawabnya. Sebagai responsible investor, Generali Indonesia mengalokasikan investasi ke perusahaan yang memenuhi kriteria environment, social dan governance atau ESG, sebagai responsible insurer, Generali Indonesia melakukan banyak digitalisasi untuk meminimalisir penggunaan kertas.
Dalam peran ketiga sebagai responsible employer, Generali Indonesia memastikan inklusi dan saling menghargai keberagaman dalam menjalankan komitmen diversity, equity, dan inclusion (DEI).
Sedangkan sebagai responsible citizen, Generali Indonesia terus menjalankan gerakan The Human Safety Net untuk membuka potensi masyarakat rentan agar mereka dapat mengubah kehidupan keluarga dan komunitas mereka di masa mendatang.
Sesuai dengan komitmen terhadap keberlanjutan tersebut, Generali Indonesia berharap peran serta aktif dari seluruh stakeholder dapat meningkatkan kontribusi dalam memberikan dampak yang lebih besar, mengingat tingkat urgensi yang juga semakin besar. (*)
Editor : Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More