Categories: Ekonomi dan Bisnis

Komisi XI Tak Setuju Darmin Masuk ke Kabinet Kerja

Jangan sampai saat Darmin menjabat sebagai Menko Perekonomian malah memainkan kekuasaannya melakukan Intervensi terhadap kasus-kasus pajak. Rezkiana Nisaputra

Jakarta – Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR-RI) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar dapat memilih figur yang bersih dan punya kredibilitas tinggi untuk masuk dalam jajaran Kabinet Kerja yang rencananya akan di reshuffle.

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun di Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2015. Menurutnya, sosok Darmin Nasution yang di gadang-gadang akan mengisi posisi Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil dianggap belum layak.

Saat menjabat Dirjen Pajak, Darmin Nasution merupakan orang yang menandatangani Surat Keputusan Keberatan PT. Surya Alam Tunggal (PT.SAT) terkait kasus Mafia Pajak Gayus Tambunan. Dalam kasus PT. SAT tersebut, semua sudah di hukum dan punya kekuatan hukum tetap mulai dari Gayus Tambunan sendiri sampai atasannya.

“Meski Darmin Nasution termasuk yang tidak terkena dalam kasus tersebut. Tapi dalam kasus tersebut kenapa Darmin Nasution sebagai orang yang tanda tangan SK Keberatannya malah lolos dari kasus tersebut,” ujar Misbakhun.

Dia menilai, saat menjadi Dirjen Pajak, ada beberapa permasalahan Darmin Nasution yang lain seperti dugaan pelanggaran prosedur dikabulkannya kasus Keberatan PT. Halliburton Indonesia yang keberatannya sudah pernah ditolak oleh Dirjen Pajak sebelumnya. Tetapi oleh Darmin Nasution malah di kabulkan.

“Ada apa dibalik dikabulkannya keberatan perusahaan penanaman modal asing dari Amerika tersebut?,” tanya dia.

Politisi Golkar ini mengingatkan, hal-hal seperti ini seharusnya oleh Presiden Jokowi dijadikan perhatian, karena permasalahan pajak ini termasuk lingkup Menko Perekonomian. Selain itu, jangan sampai saat Darmin menjabat sebagai Menko malah memainkan kekuasaannya melakukan Intervensi terhadap kasus-kasus pajak.

“Jangan sampai juga figur seperti Darmin Nasution menjadi beban bagi Kabinet Kerja karena permasalahannya di masa lalu,” tutup Misbakhun. (*)

@rezki_saputra

Apriyani

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

4 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

10 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

11 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

11 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

12 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago