Teknologi

Kombinasi AI dan NoSQL Tangkal Kejahatan Siber di Sektor Perbankan Digital

Jakarta – Sektor perbankan menjadi salah satu industri yang paling terdampak oleh kemajuan teknologi, termasuk adopsi kecerdasan buatan (AI) dan arsitektur basis data modern seperti not only SQL (NoSQL).

Inovasi ini tidak hanya membawa efisiensi dalam operasional, tetapi juga menjadi garda depan dalam melawan kejahatan siber yang semakin kompleks, khususnya dalam transaksi digital.

Genie Yuan, Regional Vice President APAC Couchbase menjelaskan, perbankan di Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan besar, terutama dalam mengamankan sistem pembayaran digital seperti QRIS dan QRIS Tap dari ancaman penipuan yang semakin canggih.

“Dengan semakin banyaknya konsumen beralih ke metode pembayaran digital, kebutuhan akan sistem yang mampu mendeteksi anomali dan mencegah penipuan dalam hitungan detik menjadi sangat krusial,” jelas Genie dikutip 29 Mei 2025.

Lebih jauh dia menjelaskan, AI memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan mencegah penipuan secara real-time. Sistem AI mampu menganalisis data transaksi dalam jumlah besar, mempelajari pola perilaku nasabah, dan mengenali aktivitas mencurigakan bahkan sebelum kerugian terjadi.

Baca juga: Penerapan Zero Trust Jadi Solusi Tangkal Serangan Siber

Hal ini dilakukan melalui analisis historis data dan pemodelan prediktif yang membantu bank memahami pola serangan baru dari pelaku kejahatan siber.

“Bank yang menggunakan sistem otomatis untuk mendeteksi dan memblokir transaksi mencurigakan tanpa intervensi manusia akan berada di garis depan dalam melawan kejahatan finansial,” jelas Genie.

“Teknologi seperti AI bukan hanya menambah lapisan keamanan, tetapi juga mempercepat layanan dan meningkatkan efisiensi operasional secara menyeluruh,” tambahnya.

Selain deteksi penipuan, AI juga mendukung kecepatan layanan perbankan dengan mengotomatisasi proses seperti penilaian kredit, persetujuan pinjaman, dan pemrosesan pembayaran.

Chatbot berbasis AI bahkan mampu merespons pertanyaan nasabah secara instan, mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kualitas layanan.

Salah satu teknologi pelengkap AI yang kini diadopsi oleh banyak institusi keuangan adalah pencarian berbasis vektor (vector search). Teknologi ini memungkinkan sistem untuk memahami makna dari kueri pencarian secara semantik, bukan hanya mencocokkan kata kunci.

“Dalam konteks perbankan, pencarian vektor memberikan keuntungan signifikan: mulai dari personalisasi layanan nasabah, pendeteksian penipuan secara lebih akurat, hingga pencarian dokumen yang lebih efisien,” jelas Genie.

Sistem ini memungkinkan deteksi pola transaksi mencurigakan melalui perbandingan pola baru dengan data vektor dari transaksi sebelumnya. Dengan metode ini, bank mampu mengenali ancaman meskipun tidak ada pola eksplisit yang cocok. Penggabungan pencarian vektor dengan pencarian tradisional juga menciptakan sistem pengambilan informasi yang lebih kuat dan fleksibel.

“Teknologi ini memungkinkan sistem untuk bekerja lebih cerdas, memahami konteks, dan bertindak secara proaktif terhadap ancaman. Dalam era digital saat ini, personalisasi bukan hanya tentang kenyamanan pelanggan, tetapi juga tentang keamanan mereka,” kata Genie.

Teknologi AI tidak bisa berdiri sendiri tanpa fondasi data yang kuat. Di sinilah NoSQL memainkan peran penting. Berbeda dengan basis data tradisional, NoSQL memberikan fleksibilitas untuk mengelola berbagai format data secara cepat dan efisien. Hal ini penting dalam mendukung aplikasi AI yang memerlukan pemrosesan data dalam jumlah besar dan dalam waktu nyata.

Couchbase, sebagai penyedia platform database NoSQL, menghadirkan solusi seperti Couchbase Capella, yang memungkinkan pengembangan aplikasi berbasis AI secara cepat dengan performa tinggi dan integrasi lintas platform. Solusi ini mendukung kebutuhan pengembangan operasional, analitik, AI, hingga pencarian vektor dalam satu platform terpadu.

“Couchbase dirancang untuk mendukung volume transaksi tinggi dengan latensi rendah. Ini sangat penting bagi bank yang ingin tetap kompetitif, aman, dan responsif di tengah lonjakan permintaan layanan digital,” kata Genie.

Baca juga: Perlindungan Data Terintegrasi Jadi Solusi Mencegah Serangan Siber

Platform NoSQL seperti Couchbase juga memudahkan pengembang untuk membangun fitur seperti deteksi penipuan otomatis dan personalisasi produk keuangan tanpa harus bergantung pada arsitektur yang rumit. Hal ini mendukung efisiensi biaya, mempercepat time-to-market, dan memperkuat kapabilitas keamanan.

Integrasi AI, vector search, dan NoSQL bukan hanya soal tren teknologi, melainkan langkah strategis untuk memperkuat daya saing sektor perbankan Indonesia. Dengan tantangan kejahatan siber yang kian meningkat dan ekspektasi pelanggan yang terus berubah, bank dituntut untuk beradaptasi secara cepat dan cerdas.

“Dengan kombinasi AI dan NoSQL, mereka dapat membangun sistem yang tangguh sekaligus adaptif terhadap perubahan kebutuhan pasar,” jelasnya. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

1 hour ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

1 hour ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

3 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

4 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

4 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

5 hours ago