News Update

Kolaborasi Mandiri dan Cloudera Perkuat Data Analytics di Masa Pandemi

Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan solusi data cloud untuk enterprise, Cloudera, mengembangkan insight berbasis data untuk membantu nasabah, karyawan, dan pemangku kepentingan menghadapi krisis dan beradaptasi pada perubahan akibat pandemi COVID-19.

Menurut Senior Vice President, Enterprise Data Management Group Bank Mandiri, Billie Setiawan, platform Cloudera dapat memperkuat ketahanan (resiliency) dan agility Bank Mandiri dalam menjaga perkembangan bisnis serta membantu mengelola dampak pandemi COVID-19, terutama terhadap nasabah Bank Mandiri.

“Salah satu dampak pandemi terhadap nasabah yang paling terlihat, yakni nasabah mengalami problem di bisnisnya maupun personal financial intelligence-nya. Dengan Cloudera, kami bisa lakukan rekomendasi berdasarkan bagaimana caranya mendapatkan insight dan rekomendasi bisnis,” kata Billie dalam virtual conference di Jakarta, Kamis 27 Agustus 2020.

Sementara itu, Country Manager Cloudera Indonesia Fanly Tanto menjelaskan bahwa data atau insight merupakan komponen utama bagi perusahaan agar memiliki agility yang baik dalam mengatasi berbagai tantangan, terutama dampak dari Pandemi COVID-19. Bank Mandiri telah membuktikan bahwa pendekatan berbasis data memainkan peranan yang sangat krusial dalam mengatasi dampak COVID-19 terhadap bisnis perbankan dan para nasabah.

“Platform Cloudera juga telah membantu Bank Mandiri mengarungi kompleksitas proses data, melakukan tata kelola data, dan melakukan analisis multifungsi di tengah perubahan situasi yang tak terelakkan ini tanpa mengorbankan keamanan, tata-kelola, dan kepatuhan pada aturan yang berlaku,” jelas Fanly.

Sebagai langkah ansitipasi, Bank Mandiri bersama Cloudera telah membangun platform big data sebagai Enterprise Information & Decision Platform. Dalam platform ini, Bank Mandiri membuat tiga fokus utama. Fokus pertama yaitu memantau likuiditas dan transaksi harian di 2.556 kantor cabang dan 2.236 jaringan mikro secara real-time.

Pemantauan ini bertujuan untuk mempertahankan layanan terbaik bagi nasabah dan menjaga agar transaksi tertata dengan baik. Semakin cepat dan mudah data dikumpulkan seperti data penting tentang volume, value, dan frekuensi transaksi, maka hasilnya akan semakin efektif untuk pengambilan keputusan.

Data perubahan zona paparan COVID-19 juga dapat diketahui secara mudah dengan menggunakan platform big data ini. Dengan demikian, keputusan tentang operasional cabang, penyampaian informasi kepada para nasabah, serta laporan ke para pemangku kepentingan, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa semakin cepat.

Fokus kedua, melakukan pemantauan status kesehatan 76.477 karyawan yang bekerja di 12 kantor regional, 90 kantor wilayah, dan 2.556 kantor cabang setiap hari. Hanya dalam hitungan jam, dasbor pada platform ini dapat menentukan karyawan berisiko terpapar COVID-19 atau tidak dengan pengelolaan data terkait lokasi kerja (kantor atau rumah), jenis transportasi yang digunakan, maupun pola pergerakan mereka setiap hari.

Dengan informasi ini, Bank Mandiri dapat mengambil keputusan berbasis data mengenai pengaturan tim dan meminimalisir risiko ribuan karyawannya terpapar COVID-19.

Kemudian, yang ketiga adalah mempercepat proses restrukturisasi pinjaman. Pada fokus ini, Bank Mandiri dapat mempertahankan service level agreement dengan para nasabah dan membangun analisis yang dapat mempercepat proses restrukturisasi pinjaman. (*) Ayu Utami 

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

4 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

4 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

5 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

17 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

18 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

19 hours ago