Etalase

Kisah di Balik Membangunkan “Si Raksasa Tidur”

Jakarta – Hery Gunardi, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) baru saja merilis buku berjudul “Mega Merger in The Pandemic Era: Kepemimpinan dan Tantangan Merger Bank Syariah Indonesia”, akhir Juni lalu. Buku ini menjadi bagian dari sejarah perjalanan BSI, yang kini tercatat sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.

Melalui buku ini, Hery menceritakan proses lahirnya BSI, mulai dari inisiatif dan latar belakang hingga merger tiga bank syariah milik bank-bank pelat merah, yakni Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah – dari sisi proses dan kepemimpinan. Buku ini menyajikan banyak kisah dari hadirnya BSI — “si raksasa yang tertidur”.

Selain itu, disampaikan juga tantangan-tantangan yang hadapi Hery dalam memimpin merger dan mendirikan BSI. Terlebih tantangan-tantangan itu terasa makin berat karena adanya pandemi Covid-19.

Baca juga: Top! BSI Jadi Benchmark Perbankan Malaysia
Hery Gunardi, Direktur Utama BSI (kedua dari kiri) dalam diskusi buku “Merger in Pandemic Era” bersama para pemimpin redaksi media massa yang juga dihadiri Infobank, Kamis, 11 Juli 2024. (Foto: Ari Nugroho).

Hery menuliskan, BSI lahir atas aspirasi pemerintah yang ingin Indonesia memiliki bank syariah yang besar – mampu tampil dalam jajaran top 10 Islamic bank di dunia, modern, dan bisa melayani semua golongan. Realisasi dari aspirasi ini dimulai pada Maret 2020, ketika Kementerian BUMN tengah melakukan klasterisasi bisnis BUMN, termasuk integrasi bank-bank syariah milik bank Himbara.

Dari aspirasi itu kemudian diteruskan dengan proses merger tiga bank syariah tadi, yang prosesnya rampung hanya dalam waktu sebelas bulan, atau mulai medio Desember 2020 hingga awal November 2021. BSI sendiri lahir pada 1 Februari 2021 dan diresmikan langsung oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara.

“Melakukan merger di saat pandemi Covid-19 menjadi tantangan yang luar biasa. Tantangannya bukan hanya menyatukan tiga bank asal yang tentunya memiliki karakter, visi-misi, gaya, juga budaya yang berbeda-beda. Namun semua itu harus dilakukan di saat krisis dan ketika mobilitas kita semua benar-benar terbatas,” tulis Hery dalam buku ini.

K.H. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Indonesia dalam kata pengantarnya di buku ini menyampaikan, pembentukan BSI merupakan salah satu ikhtiar pemerintah untuk memperkuat sektor jasa keuangan syariah di Tanah Air.

“Dan keberhasilan merger tiga bank syariah milik Himbara menjadi BSI, terlebih di tengah pandemi, telah menorehkan sejarah baru, khususnya dalam sektor keuangan syariah Indonesia,” tulisnya.

Sementara, Erick Thohir, Menteri BUMN, juga dalam kata pengantarnya di buku ini, menyampaikan ikhtiar besar telah dilakukan Kementerian BUMN ketika di 2021 melakukan mega merger dengan menyatukan seluruh bank syariah milik bank Himbara menjadi BSI. 

“Saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Direktur Utama BSI, Hery Gunardi. Terutama ketika dipercaya menjadi Ketua Project Management Office (PMO) dan Integration Management Office (IMO) saat proses penggabungan di 2021 lalu,” tulis Erick.

Baca juga: BSI Raih Penghargaan Layanan Terbaik Tahun 2024 versi Infobank & MRI, Layanan Ultimate Service Jadi Kunci

Hery Gunardi sendiri adalah salah satu bankir dan leader terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Ia mengawali kariernya sebagai bankir bersama Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) yang merupakan salah satu bank legacy Bank Mandiri, pada 1991. Setelahnya, Hery berkarya untuk Bank Mandiri dan telah menempati berbagai posisi penting dan strategis. Di bank berlogo pita emas ini, jabatan terakhirnya adalah sebagai Wakil Direktur Utama (2020-2021).  

Dalam hal merger dan akuisisi, bankir kelahiran Bengkulu pada 1962 ini punya pengalaman panjang dan mumpuni. Tercatat, pria penyandang gelar Doktor Manajemen Bisnis dari Universitas Padjadjaran ini terlibat dalam merger Bank Mandiri pada 1998-1999. Kemudian, pada 2002, Hery dipercaya untuk membidani lahirnya perusahaan patungan antara Bank Mandiri dan AXA Group. (*) Ari Nugroho

PROFIL BUKU

Judul : Mega Merger in The Pandemic Era: Kepemimpinan dan Tantangan Merger Bank Syariah Indonesia

Penulis : Hery Gunardi

Penerbit : Kreasi Karya Igico

Halaman : 232 halaman

Terbit : Mei 2024

Galih Pratama

Recent Posts

Bos OJK: Konsep IKN Financial Center Berbeda dengan Aktivitas Keuangan Lain

Balikpapan - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar membeberkan konsep pembangunan IKN Financial Center (pusat keuangan)… Read More

2 hours ago

Ikonik! Bank Mandiri Groundbreaking Gedung Mandiri Financial Center di Kawasan PIK 2

Banten - Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan melangsungkan groundbreaking… Read More

3 hours ago

Apa Kabar Anti Scam Center? Ini Jawaban OJK

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap alasan ‘molornya’ peluncuran Anti Scam Center (ASC) sebagai… Read More

4 hours ago

Awal Oktober 2024, Aliran Modal Asing Rp570 Miliar Masuk RI

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di awal pekan Oktober 2024, aliran modal asing masuk atau capital… Read More

4 hours ago

Di Tengah Isu Divestasi ANZ-Gunawan, Begini Laju Saham Panin Bank

Jakarta - Pemegang saham substansial PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin, yakni… Read More

4 hours ago

Rapor IHSG Sepekan: Turun 2,61 Persen, Kapitalisasi Pasar jadi Rp12.531 Triliun

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan data perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)… Read More

5 hours ago