Keuangan

Kini Credit Scoring Bisa Lewat Data Telekomunikasi dan Media Sosial

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkenalkan Innovative Credit Scoring (ICS) sebagai salah satu metode asesmen kelayakan seseorang dalam mendapatkan layanan di bidang jasa keuangan dengan menggunakan data-data alternatif, seperti data telekomunikasi, data e-commerce, dan lainnya.

Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Djoko Kurnijanto, mengatakan ICS atau alternative credit scoring tersebut lahir di tengah karena semakin pesatnya teknologi dan semakin banyaknya data-data yang tersebar di masyarakat.

“Jadi kalau kita melihat di sini pada dasarnya innovative credit scoring atau alternative credit scoring merupakan metode assessment. Kelayakan seseorang dalam mendapatkan layanan di bidang keuangan dengan menggunakan, ini penekanannya, menggunakan data-data alternatif seperti data telekomunikasi, data e-commerce, biaya sewa, dan media sosial,” ucap Djoko dalam Webinar OJK Institute di Jakarta, 27 Juni 2024.

Baca juga: Cara Cek BI Checking Online, Lengkap dengan Syarat dan Skornya

Djoko menyebut, tujuan dari ICS untuk memudahkan para usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bersifat individual yang tidak memiliki catatan kredit sebelumnya dan tidak memiliki data keuangan yang baik.

“Maka LJK atau lembaga jasa keuangan seperti bank atau mungkin P2PL (peer to peer lending), atau mungkin juga lembaga pembiayaan, mempunyai sumber data yang lain yang dapat menggambarkan profil, yang dapat menggambarkan karakter seseorang atau usaha UMKM ini sehingga dapat diambil suatu scoring credit,” imbuhnya.

Di mana, data tersebut bisa didapatkan melalui data telekomunikasi, seperti transaksi pulsa, geolokasi tipe kartu telco (pasca/prabayar), lalu bisa juga melalui data aktivitas belanja, seperti histori pembayaran, alamat pengiriman barang, pembelian listrik, hingga melalui media sosial dengan analisis jaringan sosial, jenis akun yang verified atau tidak, subscription, dan analisis gaya hidup.

Selain itu, ICS juga berperan dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat yang masih belum tersentuh oleh LJK seperti perbankan ataupun perusahaan pembiayaan melalui fasilitator analisis kredit, peningkatan inklusi keuangan, hingga kecepatan proses analisis kredit.

Baca juga: Restrukturisasi Kredit Bakal Diperpanjang, Begini Respon Para Bankir 

Meski begitu, ketika LJK akan melakukan ICS terhadap konsumennya, perlu melakukan kewajiban-kewajibannya, seperti:

  • Menjaga kerahasiaan, keutuhan, dan ketersediaan, data yang diproses LPKBDA sampai data dimusnahkan
  • Memastikan tersedianya proses autentikasi, verifikasi, dan validasi yang mendukung kenirsangkalan dalam mengakses, memproses, dan mengeksekusi data pribadi, dan data transaksi yang dikelola
  • Memastikan bahwa perolehan dan pemrosesan data telah mendapatkan persetujuan dari pemilik data seusai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
  • Menyediakan media komunikasi lain selain sistem elektronik LPKBDA bagi pengguna yang dapat berupa surat elektronik, pusat panggilan, atau media komunikasi lainnya
  • Memberitahukan secara tertulis kepada pemilik data pribadi, data transaksi, dan data keuangan, jika terjadi kegagalan dalam perlindungan kerahasiaan data yang diproses. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Dua Direksi Kompak Mundur Ketika Kinerja Bank Bengkulu Kinclong, Begini Respons OJK

Jakarta – Pengunduran diri Direktur Utama Bank Bengkulu Beni Harjono dan Direktur Kepatuhan Jufrizal Eka… Read More

4 hours ago

Antisipasi Arus Mudik, Menhub Cek Kesiapan Pelabuhan Indah Kiat Merak

Merak - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi melakukan pengecekan ke Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Banten… Read More

9 hours ago

MLPT Kembangkan Dua Aplikasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Produktivitas dan Efisiensi Perusahaan

Jakarta – Ketatnya persaingan menuntut perusahaan meningkatkan produktivitas sekaligus efisiensi. Perusahaan yang beroperasional dengan pola… Read More

10 hours ago

Top! Laba Bersih Bank Kalsel Tumbuh 18,16 Persen Jadi Rp298,06 Miliar di 2024

Jakarta - Kinerja PT Bank Kalsel (Bank Kalsel) mencatatkan rapor biru sepanjang 2024. Bank yang… Read More

18 hours ago

Mitsubishi Fuso Bidik Market Share 40 Persen di 2025, Begini Strateginya

Jakarta – Tahun lalu, menjadi momen yang berat bagi industri otomotif, khususnya di segmen kendaraan… Read More

19 hours ago

Varnion Bantu Tingkatkan Daya Saing Industri Hospitality Tanah Air

Jakarta – Salah satu entitas usaha tidak langsung milik Grup Djarum, PT Varnion Technology Semesta… Read More

20 hours ago