Jakarta – PT Phapros Tbk akan menggenjot kinerja 2018 dengan merencanakan akuisisi perusahaan farmasi. Selain itu perusahaan juga berniat mendongkrak kapasitas mesin produksinya.
“Salah satunya akuisisi perusahaan farmasi, kemudian penambahan kapasitas melalui investasi mesin, pemenuhan persyaratan Current Good Manufacturing Practices (CGMP), dan modal kerja,” kata Direktur Utama PT Phapros Barokah Sri Utami usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Semarang, Kamis, 26 April 2018.
Untuk kinerja 2017 sendiri berhasil membukukan penjualan Rp1 triliun atau naik 23% dibandingkan perolehan di periode sama tahun sebelumnya.
Kinerja positif tersebut disumbang dari segmentasi obat generik berlogo (OGB) yang pada tahun 2017 mencapai Rp521,6 miliar atau 52% dari total penjualan.
Dengan kondisi itu, Phapros mencatatkan laba sebesar Rp125 miliar atau mengalami penaikan sebesar 44%.
Pertumbuhan kinerja Phapros sendiri berada jauh di atas pertumbuhan rata-rata industri farmasi nasional pada tahun 2017 yang minus 2%.
Dalam RUPST pemegang saham menyepakati pembagian dividen senilai Rp87,7 miliar atau 70% dari laba bersih perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham Phapros.
Selain itu, pada RUPS tahun ini disepakati pula pengangkatan kembali Barokah Sri Utami sebagai dirut Phapros, Syamsul Huda sebagai direktur produksi, dan mengangkat Zainal Abidin sebagai komisaris independen. (*)
Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai Central Counterparty Pasar Uang dan Valuta… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui aplikasi wondr by BNI… Read More
Jakarta – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menolak rencana pemerintah menaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 25 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Universal BPR adalah contoh nyata bagaimana bisnis keluarga dapat berkembang dan beradaptasi dengan… Read More
Jakarta - Bisnis kendaraan bermotor di Indonesia tengah menghadapi tantangan berat akibat melemahnya daya beli… Read More