Jakarta – Kinerja saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) dalam sepekan terakhir tercatat moncer. Pada penutupan perdagangan Jumat 17 September 2021, BJBR masih menjaga tren positifnya dengan harga saham terakhir yakni Rp1.350/saham.
Analis Senior CSA Reza Priyambada sendiri melihat kinerja BJBR lumayan oke. Kondisi tersebut mendorong saham perusahaan stabil dan bisa cenderung menguat.
“Sepanjang semester pertama dia punya pendapatan dan laba mengalami kenaikan saat itu ditopang oleh kredit. Di satu sisi dia mampu mengelola kreditnya dan pendapatan mereka berpengaruh ke pendapatan yang memberikan kinerja mereka,” kata Reza di Jakarta, Minggu 19 September 2021.
Ia menambahkan bahwa dari sisi beban juga, BJBR mampu terkelola dengan baik dan ada peningkatan laba. “Kalau dilihat dari chartnya cukup menarik pergerakan dari bjbr sekarang posisi di Rp1.300 an kemudian waktu awal tahun sempat di 1.800 an masih memiliki potensi kenaikan yg cukup besar. Target BJBR Kalau dalam waktu dekat 1.450. Tapi kalau dilihat dari rekomendasi 1.800-1900 itu bisa menjadi acuan target price mereka,” jelasnya.
Senada, Analis Pasar Modal sekaligus Ekonom LBP Institute Lucky Bayu Purnomo memprediksi saham BJBR akan cenderung menguat hingga akhir tahun ini. “Saya berikan target harga 1345 sekarang hingga penutupan tahun cenderung menguat targetnya hingga 1625 akhir tahun 1650 itu adalah harga tertinggi sejak tahun 2011. Jadi ada tren menguat dari harga saat ini,” kata Lucky.
Kata dia, BJBR sebenarnya bank yang sudah memiliki market share yang identik. Jadi populasinya sudah memiliki yang sudah identik terhadap satu kegiatan keuangan misalnya kredit.
“Market share BJBR ini dominan pada konsumen yg sudah lama itu yang membuat saham BJBR cukup menarik. Tantangan di persaingan bank dan inovasi BJBR harus bergegas melakukan terobosan sehingga memberikan suatu perbedaan industri dan wilayah atau daerah,” jelasnya.
BJBR sendiri terus berupaya memacu bisnisnya untuk bisa terus positif. Hal yang telah dilakukan perusahaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis yakni meluncurkan berbagai platform transaksi keuangan digital sejak 2019. Aksi korporasi ini dinilai memudahkan bisnis untuk beradaptasi di masa krisis.
Direktur IT, Treasury & International Banking bank bjb, Rio Lanasier mencontohkan, pada 2019 bank BJB telah meluncurkan campaign Pasar Nga-Digi yang memungkinkan masyarakat untuk berbelanja ke pasar dari rumah. Sistem pembayaran yang dilakukan memanfaatkan QRIS bank bjb.
“Hal tersebut sudah diujicoba di beberapa pasar di Kota Bandung, oleh karenanya saat pandemi melanda, kita tinggal melakukan penyesuaian pola. Kami juga menyesuaikan fokus perusahaan untuk mendorong financial inclusion lewat digitalitasi perbankan,” ungkap Rio.
Dia mengatakan, bank BJB senantiasa belajar dari setiap kondisi krisis yang melanda, tak terkecuali pada krisis keuangan 1998 lalu. Pergerakan saham BJBR pun diperkirakan akan terus menghijau.
Krisis pandemi Covid-19, dia mengatakan, memberikan berkah tersembunyi dalam mempercepat transformasi digital di lini bisnis bank bjb.
“Kami sudah siap sebelum ini tiba. Banyak penerapan inovasi digital yang telah dilakukan. Salah satu momen yang paling berpengaruh itu pada saat peluncuran transaksi non-tunai melalui QRIS bank bjb, sehingga warga bisa berbelanja secara mobile dengan e-wallet mereka. Hal ini sangat membantu performance bank bjb pada 2020-2021,” kata Rio.
Selain menerapkan inovasi digital pada berbagai produk layanan perbankan, bank bjb juga memanfaatkan digital marketing sebagai upaya menjangkau nasabah.
BJBR, pada periode semester I 2021, kredit KPR-nya tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 12,5 persen secara tahunan menjadi Rp 7,2 triliun, dari sebelumnya berada di angka Rp 6,4 triliun pada semester I 2020. Kinerja BJBR didukung dengan permintaan kredit dari masyarakat yang positif.
Itu baru dari pertumbuhan KPR, belum dari penyaluran kredit untuk usaha dan lainnya sehingga memberikan tambahan kinerja pada BJBR. Dengan masuknya BJBR ke dalam era digitalisasi dapat menambah persaingan di industri perbankan.
Dari persaingan yang sehat, di mana nantinya masyarakat yang akan merasakan manfaatnya. Dengan adanya digitalisasi ini dapat menarik masyarakat sehingga sebaran nasabah BJBR pun kian bertambah yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja BJBR ke depannya. (*)
Jakarta - Setelah didera kerugian selama empat tahun berturut-turut, KB Bukopin Finance (KBBF) mulai bangkit… Read More
Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More
Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More
Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More
Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More