Ilustrasi: Gedung Bank Kalbar. (Foto: istimewa)
Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat atau Bank Kalbar terus menunjukkan tren kinerja yang moncer di kuartal III 2025. Hingga akhir September 2025, bank daerah kebanggaan masyarakat Kota Khatulistiwa ini membukukan laba bersih Rp402,95 miliar, tumbuh 10,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp363,64 miliar.
Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi mengungkapkan, kunci keberhasilan kinerja hingga kuartal III 2025 ini tidak lepas dari strategi pengelolaan pendapatan dan efisiensi biaya yang terukur.
“Kami terus meningkatkan pendapatan baik operasional maupun non-operasional, sembari mengendalikan biaya yang bersifat controllable maupun uncontrollable,” ujarnya kepada Infobanknews, 30 Oktober 2025.
Baca juga: Bank Kalbar Luncurkan Fitur QRIS Cross Border, Permudah Transaksi Nontunai Lintas Negara
Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, kredit dan pembiayaan Bank Kalbar tumbuh 7,00 persen menjadi Rp1,72 triliun. Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh sektor produktif, terutama perdagangan dan perkebunan, serta segmen Usaha Mikro Kecil dan MKM yang tetap menjadi fokus utama.
“Kredit konsumtif sebagai captive market kami juga tidak boleh ditinggalkan agar kontribusinya seimbang,” tambah Rokidi.
Dari sisi kualitas aset, rasio non performing loan (NPL) gross berada di level 2,20 persen, sedikit meningkat dari 2,19 persen tahun lalu, namun NPL net berhasil ditekan ke 0,72 persen dari sebelumnya 0,84 persen.
“Ekspansi kredit kami massif, namun selektif dan prudent sehingga tetap menghasilkan laba optimal,” jelas Rokidi.
Sementara dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Kalbar tercatat naik 5,86 persen menjadi Rp20,40 triliun. Pertumbuhan DPK ditopang dari Current Account Savings Account (CASA) atau dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan masing-masing tumbuh 8,76 persen dan 4,62 persen. Sedangkan pada pos deposito naik 5,21 persen.
Secara keseluruhan, dana murah Bank Kalbar tumbuh 6,24 persen dari Rp12,25 triliun menjadi Rp13,01 triliun. Alhasil, rasio dana murah terhadap DPK naik dari 63,55 persen menjadi 63,77 persen.
Sejalan dengan kinerja intermediasi yang apik, total aset Bank Kalbar per September 2025 mampu menembus Rp26,56 triliun per September 2025, naik 6,30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp24,99 triliun.
Kata Rokidi, Bank Kalbar terus memperkuat strategi meningkatkan dana murah dan menawarkan bunga simpanan yang kompetitif tanpa mengorbankan efisiensi biaya dana.
“Fokus kami adalah menjaga keseimbangan antara ekspansi kredit dan likuiditas yang sehat. Hal ini dilakukan agar Loan to Deposit Ratio (LDR) terjaga dengan baik,” jelas Rokidi.
Hingga September 2025, LDR Bank Kalbar tercatat meningkat ke 84,43 persen dari tahun sebelumnya sebesar 83,54 persen, mencerminkan penyaluran kredit yang semakin optimal di tengah pertumbuhan dana pihak ketiga.
Baca juga: Laba Bank Jambi Tumbuh 3,55 Persen Jadi Rp272,14 Miliar di September 2025
Dari sisi rasio profitabilitas, Return on Asset (ROA) sedikit terkoreksi ke 2,60 persen dari 2,64 persen, sementara Return on Equity (ROE) menguat menjadi 12,57 persen dari 12,38 persen. Meskipun Net interest Margin (NIM) turun tipis menjadi 6,30 persen, efisiensi operasional Bank Kalbar menunjukkan peningkatan nyata. Hal ini terlihat dari penurunan cost to income ratio (CIR) menjadi 57,55 persen dari 61,47 persen.
Sementara itu, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) naik tipis ke 70,31 persen dari 69,41 persen, namun masih berada di level efisien.
Menatap akhir tahun, Rokidi mengatakan, pihaknya optimistis mampu menutup tahun dengan hasil gemilang.
“Kami yakin target laba minimal Rp511,04 miliar dan target kredit Rp18,25 triliun sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) bisa kami capai,” tegasnya. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More