News Update

Kinerja Meningkat, Saham BMRI Berpotensi Capai Rp8 Ribu

Jakarta – Pencapaian kinerja keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang tumbuh 20 persen pada kuartal III 2018, diproyeksi akan mendorong pergerakan saham bank pelat merah tersebut di level Rp8 ribu hingga akhir tahun ini.

‎Kepala Riset Narada Kapiral Indonesia Kiswoyo Adi Joe‎ dalam risetnya di Jakarta, Senin, 22 Oktober 2018 mengatakan, harga saham Bank Mandiri saat ini berada di posisi Rp6.400-an atau terbilang sangat murah dan menjadi waktu yang tepat untuk membelinya.

“Saya melihat sekarang waktunya koleksi atau beli saham Bank Mandiri, karena pada akhir tahun diperkirakan bisa ke level Rp 8 ribu,” ujarnya.

Selain laba yang positif‎ pada kuartal III 2018, kata Kiswoyo, prediksi direksi bank pelat merah tersebut yang percaya labanya akan naik sekitar 10 persen sampai 20 persen pada akhir tahun ini, juga turut mendorong saham BMRI dapat mencapai Rp8 ribu.

“Cukup realistis untuk labanya di akhir tahun tumbuh 10 persen sampai 20 persen,” paparnya.

Sementara terkait tantangan perbankan pada akhir 2018, dirinya melihat, bahwa tren kenaikan suku bunga yang masih akan terjadi, perlu menjadi perhatian bagi perbankan. Untuk itu, perbankan mensiasatinya dengan berbagai upaya agar tetap menjaga bisnisnya.

“‎Tapi kenaikan suku bunga belum tentu menekan keuntungan bank, apalagi bank-bank besar seperti Bank Mandiri, dia akan melihat bank lain juga, apakah harus menaikkan bunga kreditnya, atau depositonya,” jelasnya.

Kiswoyo melihat, kenaikan suku bunga kredit dapat berdampak terhadap Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet. Sehingga kondisi ini harua menjadi pertimbangan perbankan. “NPL mereka harus dijaga jika menaikkan bunga kreditnya,” ucapnya.

Pada kuartal III 2018‎, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp18,1 triliun atau naik 20 persen dibandingkan kuartal III 2017 yang sebesar Rp15,1 triliun. Laba ini didorong pendapatan bunga bersih yang tumbuh 4,2 persen menjadi Rp40,4 triliun dari periode yang sama tahun 2017 senilai Rp38,8 triliun.

Sementara laba bersih pada akhir tahun ini diprediksidapat tumbuh 10 persen sampai 20 persen secara tahunan, atau menjadi Rp22 triliun sampai Rp24 triliun. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

8 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

8 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

10 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

10 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

12 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

12 hours ago