Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada triwulan III 2023 mengindikasikan kinerja kegiatan usaha melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hal tersebut tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan III 2023 sebesar 15,65 persen, lebih rendah dari 16,62 persen pada triwulan II 2023.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyebutkan ada beberapa lapangan usaha (LU) yang tercatat melambat, yaitu LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan SBT 1,18 persen, khususnya sub LU Tanaman pangan sejalan dengan panen gadu di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Kemudian, LU Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Motor dengan SBT 0,88 persen dan LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum SBT 0,54 persen, khususnya sub LU Penyediaan Makan Minum.
“Perlambatan sektor usaha itu sejalan dengan normalisasi permintaan pasca musim perayaan Idulfitri yang sudah terlewat,” ungkap Erwin dalam keterangan tertulis, Jumat 13 Oktober 2023.
Di sisi lain, ada sejumlah LU yang menunukkan kinerja kegiatak usaha yang tetap kuat. Di antaranya LU Pertambangan dan Penggalian karena faktor musiman, LU Industri Pengolahan didukung oleh permintaan yang masih terjaga, serta LU Konstruksi seiring masih berlangsungnya proyek domestik.
“LU yang tercatat meningkat, yaitu Pertambangan dan Penggalian dengan SBT 1,43 persen sesuai dengan faktor musiman, ketersediaan sarana produksi, dan peningkatan kapasitas penyimpanan. Kemudian, LU Industri Pengolahan dengan SBT 2,81 persen dan LU Konstruksi dengan SBT 1,61 persen,” jelasnya.
Prediksi Kinerja Usaha di Triwulan IV 2023
Pada triwulan IV 2023, responden memprakirakan kegiatan usaha masih tumbuh kuat dengan SBT 13,08 persen.
Kegiatan usaha yang diprakirakan tumbuh meningkat antara lain bersumber dari LU Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Motor dengan SBT 1,42 persen.
Kemudian, LU Transportasi dan Pergudangan SBT 1,26 persen, serta LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum SBT 1,01 persen karena didorong permintaan dalam negeri yang meningkat saat HBKN Natal dan libur akhir tahun.
“LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan SBT terkontraksi -1,03 persen diprakirakan turun cukup dalam disebabkan oleh musim tanam pada sub LU Tanaman Pangan dan sub LU Perkebunan serta peningkatan curah hujan sehingga menurunkan kinerja sub LU Hortikultura,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan kapasitas produksi terpakai pada triwulan III 2023 tercatat meningkat. Kapasitas produksi terpakai pada triwulan III 2023 sebesar 75,17 persen atau lebih tinggi dibandingkan 74,88 persen pada triwulan II 2023.
“Kapasitas produksi terpakai tercatat meningkat pada mayoritas LU, kecuali LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Kapasitas produksi tertinggi berada pada LU Pengadaan Listrik sebesar 81,94 persen, LU Pengadaan Air 76,01 persen, serta LU Industri Pengolahan 74,38 persen,” kata Erwin. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More