Perbankan

Kinerja Intermediasi Perbankan Terus Meningkat, Ini Buktinya!

Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengungkapkan bahwa kinerja fungsi intermediasi industri perbankan nasional terus mengalami tren peningkatan.

Dian membeberkan, penyaluran kredit perbankan tumbuh double digit mencapai 12,36 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp7.478,4 triliun di Juni 2024. Jika lihat secara bulanan atau month-to-month (mtm), tumbuh 1,39 persen.

Sedangkan dana pihak ketiga atau DPK juga mengalami pertumbuhan positif dengan naik 0,27 persen mtm atau meningkat 8,45 persen yoy menjadi Rp8.722,03 triliun per Juni 2024. Dengan giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar dari DPK.

Baca juga: Kinerja Industri Keuangan Terjaga, Bos OJK Tetap Wanti-wanti Hal Ini

“Likuiditas industri perbankan pada Juni 2024 memadai dengan rasio alat liquid to non-core deposit atau ALNCD, dan alat liquid dana pihak ketiga atau ALDPK, masing-masing sebesar 112,33 persen, bulan Mei yang lalu sebesar 114,58 persen, dan 25,37 persen, di mana bulan Mei yang lalu sebesar 25,78 persen, atau jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen,” ujar Dian pada konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Juli 2024 secara virtual, Senin (5/8/2024). 

Kualitas kredit juga tetap terjaga dengan rasio NPL gross perbankan sebesar 2,26 persen di Juni 2024, sedangkan pada Mei lalu tercatat 2,34 persen. Sedangkan NPL net sebesar 0,78 persen, di mana pada Mei yang lalu tercatat sebesar 0,79 persen. 

Sedangkan dari sisi loan at risk atau LAR menunjukkan tren penurunan sebesar 10,51 persen per Juni 2024. Satu bulan sebelumnya tercatat sebesar 10,75 persen, semakin mendekati level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93 persen pada Desember 2019.

“NPL gross UMKM menurun menjadi 4,04 persen, di mana Mei yang lalu tercatat sebesar 4,27 persen, dengan LAR kredit UMKM juga mengalami penurunan, yaitu menjadi sebesar 13,50 persen dari Mei yang lalu sebesar 13,83 persen,” imbuh Dian. 

Baca juga: Perbankan Harus Lebih Agile Hadapi Tantangan dan Peluang Ekonomi Masa Depan

Lebih lanjut, Dian menerangkan, secara umum rata-rata tertimbang suku bunga DPK dalam tren meningkat sejalan dengan naiknya suku bunga acuan selama setahun terakhir. Di sisi lain pergerakan rata-rata suku bunga kredit cendurung flat, dengan suku bunga kredit modal kerja atau KMK dan kredit konsumtif atau KK menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini disebabkan prioritas bank untuk tetap menjaga kualitas kreditnya, meskipun NIM turun menjadi 4,57 persen, di mana pada Juni yang lalu tercatat sebesar 4,8 persen.

Meskipun demikian, tingkat profitabilitas bank atau return on asset (ROA) masih tetap tinggi, yaitu sebesar 2,66 persen per Juni 2024 dari satu bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,56 persen. Ini menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilient dan stabil, yang juga ditopang oleh permodalan atau CAR yang tinggi di level 26,18 persen di Juni, dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 26,17 persen. (*) Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

14 mins ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

24 mins ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

2 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

2 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

4 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

4 hours ago