News Update

Kinerja Hermina di 2019 Melampaui Target

Jakarta – PT Medikaloka Hermina Tbk (Hermina) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp3,63 triliun, serta laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp866,6 miliar di 2019. Selain itu, laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATMI) mencapai Rp255,4 miliar yang menggambarkan pertumbuhan lebih dari dua kali lipat dari PATMI tahun sebelumnya (FY18).

Mengutip siaran pers yang disampaikan perusahaan, Rabu, 3 Juni 2020, kinerja ini melampaui target manajemen yang telah dikomunikasikan ke publik dan direvisi ke atas dua kali pada bulan Juli 2019 dan Oktober 2019.

Pada akhir tahun 2019, Perseroan memiliki jumlah tempat tidur operasional sebanyak 4.014 tempat tidur, melampaui target yang ditetapkan saat IPO (Initial Public Offering) satu tahun lebih cepat, yaitu 4.000 tempat tidur operasional di akhir tahun 2020.

Di dalam kuartal pertama tahun 2020 (1Q20), Perseroan mulai melihat dampak pandemi Covid-19 terhadap kegiatan bisinis Perseroan. Meskipun dalam situasi yang tidak mudah, Perseroan berhasil beradaptasi dan menghasilkan pertumbuhan pasien, baik pada sektor JKN maupun sektor umum, terutama pada segmen rawat inap.

Pada periode yang berakhir 31 Maret 2020 (1Q20), Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp983,9 miliar, meningkat 9,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dan EBITDA sebesar Rp246,0 miliar, dengan peningkatan EBITDA marjin menjadi 25,0%. Laba bersih mencapai Rp99,3 miliar, serta PATMI mencapai Rp71,8 miliar yang menggambarkan pertumbuhan 27,3%.

Perseroan memperkirakan situasi seperti ini akan terus berlanjut selama kuartal kedua tahun 2020 (2Q20). Penurunan jumlah prosedur elektif dapat diimbangi dengan peningkatan pasien rawat inap yang memerlukan tatalaksana Covid-19.

Saat ini, seluruh rumah sakit dibawah naungan Hermina mampu menerima dan menangani pasien Covid-19. Walaupun Perseroan tidak memberikan target untuk 2Q20, Hermina memperkirakan pertumbuhan tahun 2020 (FY20) akan tetap positif, baik dari segi pendapatan, EBITDA, dan laba bersih.

Hermina memasuki era pandemi ini dengan posisi likuiditas yang terbaik, dengan total kas sebesar Rp 745,8 miliar, meningkat dari Rp593,3 miliar pada FY19. Neraca Perseroan berada pada posisi sehat dengan rasio hutang bersih terhadap EBITDA sebesar 0,5x. Seluruh fasilitas pinjaman Perseoran dalam kondisi baik, dan Perseroan juga telah memperbaharui fasilitas pinjaman modal kerja milik Perseroan. Hal ini merupakan refleksi dari pandangan baik yang dimiliki oleh lembaga keuangan terhadap ketahanan bisnis Hermina.
(*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Lovina Beach Brewery (SRTK) dan Coco Bali Bawa Minuman Lokal Bali Ekspansi ke Pasar Global

Poin Penting STRK menggandeng Coco Bali Pte Ltd untuk memperkuat ekspansi global melalui peluncuran tiga… Read More

25 mins ago

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

18 hours ago

Ada Fitur Auto DCA Explore Plans di PINTU, Simak Manfaatnya Buat Investor

Poin Penting PINTU meluncurkan fitur Auto DCA Explore Plans untuk memudahkan investor berinvestasi rutin dengan… Read More

21 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

23 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

1 day ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

1 day ago