Jakarta – Kinerja emiten media diproyeksikan belum dapat mengalami peningkatan, meskipun proyeksi belanja iklan di bulan Ramadan 2024 akan mengalami kenaikan.
Analis Panin Sekuritas menyebut, hal itu disebabkan oleh munculnya alternatif lain untuk memasang iklan, salah satunya melalui media sosial atau over-the-top (OTT). Sehingga, permintaan iklan melalui siaran televisi atau radio menjadi berkurang.
“Kami melihat bahwa layanan over-the-top (OTT) dan video on demand makin populer lantaran harganya yang kian terjangkau. Alhasil, banyak user yang berpindah menggunakan OTT,” tulis Analis Panin Sekuritas dalam risetnya dikutip, 12 Maret 2024.
Baca juga: 5 Tips Bijak Memulai Investasi di Bulan Ramadan
Di sisi lain, ia berpendapat bahwa emiten media seharusnya melakukan mitigasi dengan menyiapkan produk yang mampu mendisrupsi pasar dan memaksimalkan penggunaan internet agar dapat mendorong peningkatan user baru, khususnya di daerah yang jauh dari ibu kota.
Penurunan belanja iklan pun telah terlihat dari masa pemilihan umum (Pemilu) 2024 kemarin, di mana kampanye politik lebih banyak dilakukan melalui media sosial karena lebih menarik, selain itu harganya juga lebih terjangkau dibandingkan dengan memasang iklan di media televisi.
“Hal ini membuat dampak Pemilu 2024 ke kinerja emiten media tak lagi signifikan,” imbuhnya.
Meski begitu, pergerakan emiten saham media, yakni PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) masih mencatatkan pergerakan yang menguat 1,88 persen pada perdagangan Jumat (8/3) menjadi Rp326 per saham atau naik enam poin.
Berdasarkan penguatan tersebut, harga saham MNCN sempat bergerak dalam rentang Rp318 sebagai level terendahnya hingga Rp336 per saham sebagai level tertingginya, dari posisi penutupan sebelumnya Rp320 per saham.
Baca juga: Harga Saham Emiten Afiliasi Kaesang Pangarep PMMP Naik Usai Umumkan Private Placement
Adapun, harga saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) juga masih mengalami kinerja yang meningkat sebanyak 1,27 persen menjadi Rp159 per saham pada periode perdagangan yang sama atau bertambah dua poin.
Di mana, harga saham SCMA sempat menyentuh level terendahnya pada Rp156 per saham hingga Rp160 per saham sebagai level tertingginya dari harga penutupan sebelumnya Rp157 per saham. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More