Jakarta – Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Sulselbar mencatatkan prestasi gemilang di ajang Infobank 11th Sharia Awards 2022. UUS Bank Sulselbar berhasil menyabet penghargaan Infobank 11th Sharia Awards 2022 atas predikat kinerja “Sangat Bagus”, yang diadakan Kamis, 22 September 2022 di The Stones Hotel, Bali.
UUS lembaga bank pembangunan daerah yang dipimpin oleh Rosmala Arifin selaku Direktur Pemasaran dan Syariah Bank Sulselbar ini, menempati posisi teratas dengan skor 83,15%, untuk kelompok UUS bank beraset di bawah Rp2,5 triliun pada Rating 98 Institusi Keuangan Syariah 2022.
Ajang penghargaan Infobank 11th Sharia Awards 2022 didasarkan pada Rating 98 Institusi Keuangan Syariah versi Infobank 2022 yang dikeluarkan oleh Biro Riset Infobank (birI). Biro Riset Infobank (birI) melakukan penilaian kinerja terhadap tiga hal utama, yakni rasio keuangan penting, pertumbuhan, dan tata kelola perusahaan selama periode kinerja 2020 – 2021.
Penilaian GCG dan manajemen risiko melengkapi pendekatan yang selama ini dipakai Biro Riset Infobank dalam mengukur kinerja keuangan institusi keuangan syariah, yaitu pendekatan rasio keuangan penting dan pertumbuhan.
Dengan total terdapat 100 lembaga keuangan syariah berpredikat “Sangat Bagus” yang mendapatkan apresiasi dari Infobank. Mereka terdiri atas bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah (UUS) bank, bank perkreditan rakyat syariah (BPRS), perusahaan asuransi syariah, dan perusahaan penjaminan.
Sebagai informasi, UUS Bank Sulselbar yang mana induknya, Bank Sulselbar, sedang mempersiapkan diri untuk konversi ke bank umum syariah itu, mencatatkan peningkatan laba sebesar 95,70% menjadi Rp60,03 miliar sepanjang 2021. Pertumbuhan laba ini berada di atas rata-rata industri yang tumbuh 28,11%. Pertumbuhan laba ini juga berkontribusi 9,21% terhadap total laba Bank Sulselbar sebagai perusahaan induk.
Melonjaknya laba UUS Bank Sulselbar ini ditopang oleh pos pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang masing-masing tumbuh 22,72% dan 28,89% secara tahunan atau menjadi Rp1,25 triliun dan Rp1,13 triliun. Kontribusi keduanya untuk pos pembiayaan dan DPK Bank Sulselbar masing-masing sebesar 5,87% dan 6,07%. Pertumbuhan dua pos keuangan ini juga tumbuh di atas rata-rata industri UUS.
Sementara non performing financing atau NPF gross-nya turun 257 basis poin ke 0,75% di 2021 dari 3,32% di 2020. Profitabilitasnya pun juga meningkat, yang dapat dilihat dari return on asset (ROA) di 2021 yang berada pada level 3,59% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 2,09%. (*) Steven Widjaja
Jakarta – Kemudahan berutang secara daring rupanya membuat kelompok generasi milenial terjerat belenggu hutang. Rerata pinjamannya… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 10 Januari 2025, ditutup… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan pendapatan berbasis fee (fee base income)… Read More
Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) atau Indonesia AirAsia sebagai emiten penerbangan telah menerbangkan… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran tumbuh melambat secara tahunan dan terkontraksi secara bulanan.… Read More
Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan meminta pemerintah segera membongkar pagar laut misterius… Read More