News Update

Kinerja BTPN Syariah Sejalan dengan Tumbuhnya Optimisme Prasejahtera

Jakarta – Pandemi belum juga reda, namun semangat tetap harus menyala. Segala upaya untuk terus membangun optimisme kepada berjuta prasejahtera produktif berpenghasilan rendah sebagai segmen yang fokus dilayani BTPN Syariah, terus bertumbuh di tengah pandemi ini. 

Pekerjaan bahu membahu yang dilakukan oleh #bankirpemberdaya (sebutan untuk karyawan BTPN Syariah) bersama seluruh pemangku kepentingan untuk menumbuhkan semangat terus berusaha mulai menampakkan hasil. Per 30 September 2020, pembiayaan pada segmen ini mencapai Rp9,1 triliun. Pembiayaan produktif di tengah pandemi ini dijalankan dengan selektif dan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Rasio Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing/NPF) tetap terjaga sebesar 1,9%, di bawah rata-rata industri.

Alhamdulillah, kami bersyukur melihat nasabah kami yang sudah mulai bergeliat kembali,” tukas Hadi Wibowo, Direktur Utama BTPN Syariah di Jakarta, Selasa (20/10/2020). 

Menurut Hadi, BTPN Syariah juga mempelajari selama masa pandemi, bahwa para nasabah perlu terus melanjutkan usahanya untuk bertahan serta melalui masa yang penuh tantangan ini. “Kami bantu mereka untuk mendapatkan pembiayaan baru, serta memastikan terjadinya perbaikan kondisi mereka (restructuring and recovery),” lanjutnya. 

Komunikasi yang baik dengan para nasabah, sambung Hadi, menjadi kunci untuk senantiasa menjalankan dan menguatkan empat perilaku unggul dalam berusaha yang terangkum dalam BDKS (Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu). “Perilaku inilah yang selalu dibangun oleh petugas lapangan kami (Community Officer) selama melakukan pelayanan kepada kelompok nasabah pembiayaan kami,” tuturnya.

Sampai akhir September 2020, selain mencatatkan pertumbuhan pembiayaan menjadi Rp9,1 triliun atau tumbuh 4% dari Q2-2020, BTPN Syariah turut mempertahankan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di posisi 43,1%. Total aset menjadi Rp15,5 triliun, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp9,4 triliun. 

Adapun laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp507 miliar, tumbuh signifikan dari akhir kuartal kedua. Selain itu, Per 7 Juli 2020, Bank telah meningkat menjadi Bank BUKU III. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

8 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

9 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

9 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

10 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

11 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

11 hours ago