Perbankan

Kinerja Bank Maspion Impresif di September 2024, Laba dan Kredit Tumbuh Double Digit

Jakarta – Kinerja impresif ditunjukkan Bank Maspion hingga September 2024. Bank yang dipimpin Kasemsri Charoensiddhi sebagai direktur utama ini mencetak laba bersih Rp55,47 miliar, tumbuh 11,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

Berdasarkan laporan keuangan publikasi yang dirilis Kamis, 31 Oktober 2024, kinerja laba yang kuat itu didorong oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 33,50 persen, jauh di atas pertumbuhan kredit industri perbankan nasional, yang dilaporkan Bank Indonesia (BI) sebesar 10,85 persen pada September 2024. Dari bisnis kredit, Bank Maspion berhasil meningkatkan pendapatan bunga bersih hingga 44,32 persen atau menjadi Rp549,34 miliar.

Kinerja positif itu mencerminkan komitmen bank yang menjadi bagian dari KasikornBank (KBank) — bank terbesar kedua di Thailand ini, dalam mendukung pertumbuhan kredit sekaligus menjaga kualitas asetnya.

Baca juga: Tumbuh 5,1 Persen, CIMB Niaga Cetak Laba Rp6,6 Triliun di Kuartal III 2024

Meskipun non performing loan (NPL) gross Bank Maspion mengalami kenaikan dari 2,68 persen menjadi 3,79 persen, angka ini masih berada di bawah batas aman NPL yang ditetapkan regulator, yaitu 5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen risiko bank ini tetap terjaga dengan baik meskipun penyaluran kredit tumbuh pesat.

Di sisi pendanaan, Bank Maspion berhasil meningkatkan porsi dana murah (giro dan tabungan) hingga 31,81 persen, dengan rasio dana murah (CASA) terhadap dana pihak ketiga (DPK) mencapai 22,52 persen. Meskipun DPK total mengalami penurunan 20 persen menjadi Rp13,11 triliun — dikontribusi oleh deposito yang susut 28,21 persen, peningkatan dana murah menunjukkan efisiensi biaya dana bank yang lebih baik. Alhasil, terjadi kenaikan net interest margin (NIM) dari 3,51 persen menjadi 3,81 persen.

Per September 2024, Bank Maspion membukukan aset Rp22,38 triliun. Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp20,84 triliun, aset itu meningkat 7,38 persen.

Bank Maspion juga mencatat penguatan signifikan dalam permodalan. Modal inti bank ini naik 116,42 persen menjadi Rp6,51 triliun, mendorong capital adequacy ratio (CAR) Bank Maspion meningkat tajam dari 24,13 persen menjadi 42,36 persen. Ini menempatkan Bank Maspion dalam posisi yang sangat aman untuk memenuhi kebutuhan permodalan di tengah ekspansi kredit yang kuat.

Baca juga: Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp42 Triliun di Kuartal III 2024, Naik 7,56 Persen

Di lain sisi, kinerja operasional perlu menjadi perhatian Bank Maspion, dengan beban operasional lainnya meningkat 52,75 persen menjadi Rp480,55 miliar. Hal ini berimbas pada peningkatan BOPO menjadi 94,07 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Meski demikian, Bank Maspion tetap mampu mencatat pertumbuhan laba yang positif, berkat akselerasi penyaluran kredit dan pengelolaan biaya yang efisien.

Pencapaian Bank Maspion yang positif hingga September 2024 menunjukkan upaya konsisten bank ini dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dan kualitas aset yang baik di tengah tantangan sektor perbankan. Dengan fundamental yang kuat dan rasio modal yang tinggi, Bank Maspion berada pada posisi yang kokoh untuk melanjutkan kinerjanya yang positif ke depan. (*) Ari Nugroho

Galih Pratama

Recent Posts

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

17 mins ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

1 hour ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago