Categories: Ekonomi dan Bisnis

Kimia Farma Kurangi Ketergantungan Bahan Baku Impor

Jakarta–PT Kimia Farma (Persero) Tbk (Kima Farma) terus berupaya untuk mencari cara dalam mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Salah satunya adalah dengan mendirikan anak usaha yang fokus terhadap kegiatan pembuatan bahan baku.

Dalam hal ini Kimia farma menggandeng perusahaan Korea Selatan Sungwun Pharmacopia Co Ltd melalui perwakilannya di Indonesia,PT Sungwung Pharmakopia Indonesia mendirikan usaha patungan di bidang industri kimia dengan nama PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia.

Direktur Utama Kimia Farma, Rusdi Rosman mengatakan bahwa nantinya perusahaan tersebut akan fokus kepada pembuatan bahan baku obat Active Pharmeceutical ingridient dan High Functional Chemical. Sehingga, dapat menjamin ketersediaan bahan baku atas produk obatnya.

“Produk yang dihasilkan anak usaha ini akan memberikan efisiensi atas biaya bahan baku yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya pengadaan bahan baku kami,” kata Rusdi, dalam keterangan resmi di Jakarta, kemarin.

Ia menyatakan bahwa perseroan dalam perusahaan tersebut mengenggam sebesar 75% saham atau 206,250 saham di Kimia Farma Sungwun Pharmacopia dengan nilai sebesar Rp20,62 miliar. Sementara sisanya sebesar 25% atau 68,750 saham dengan nilai Rp6,87 miliar dimiliki oleh Sungwung Pharmakopia.

“Nilai setoran modal perseroan dalam PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia sebesar Rp20,62 miliar. Dengan ekuitas sebesar Rp1,86 triliun maka nilai penyertaan tersebut hanya sebesar 1,10% dari ekuitas,” jelasnya.

Masih menurut Rusdi, pendirian usaha yang dilakukan dengan Sungwung Pharmakopia Indonesia tidak memiliki unsur afiliasi dan benturan kepentingan.

Skedar informasi, sebelumnya Rusdi menuturkan bahwa selama ini sebagian besar bahan baku obat atau mencapai 96% berasal dari impor. Dengan pendirian usaha ini, maka diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor bahan baku perseroan. (*) Dwitya Putra

Paulus Yoga

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

4 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

4 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

5 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

6 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

6 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

9 hours ago