Jakarta – Peringatan Hari Pahlawan 10 November dilatarbelakangi oleh pertempuran di Surabaya pada 1945. Pertempuran tersebut menjadi puncak bentrok senjata yang melibatkan para pejuang kemerdekaan melawan tentara sekutu.
Aksi heroik arek-arek Suroboyo dalam pertempuran 10 November 1945 menjadi usulan agar dijadikan sebagai Hari Pahlawan. Hingga, Presiden Soekarno akhirnya menetapkan 10 November sebagai peringatan hari Pahlwan sejak tahun 1946.
Sejarah Singkat Hari Pahlawan
Dirangkum dari berbagai sumber, peringatan Hari Pahlawan berkaitan erat dengan pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945. Kala itu, terjadi bentrok antara tentara Indonesia dengan pasukan Inggris.
Diketahui, pertempuran ini terjadi selepas Indonesia merdeka pada 1945 dan menjadi pertempuran perdana setelah memproklamasikan kemerdekaan.
Baca juga: Apakah Hari Pahlawan 10 November 2023 Termasuk Tanggal Merah? Ini Penjelasannya
Kemudian, pada 29 Oktober 1945 terjadi gencatan senjata antara Indonesia dan pihak Inggris sehingga keadaan mulai normal. Meski begitu, tetap saja terjadi bentrokan kecil di Surabaya.
Bentrokan tersebut pada akhirnya memuncak ketika pemimpin tentara Inggris Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh pada 30 Oktober 1945. Kematian pemimpin itu membuat Inggris naik pitam kepada Indonesia hingga berujung dikeluarkannya Ultimatum 10 November 1945 oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh.
Di mana, ultimatum tersebut memerintahkan Indonesia untuk menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan terhadap AFNEI. Bahkan, pihak Inggris mengancam akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara jika Indonesia tidak mentaati perintah tersebut.
Hebatnya, rakyat Surabaya tak gentar atas perintah tersebut sehingga menimbulkan pertempuran Surabaya selama kurang lebih tiga minggu.
Tercatat, pertempuran besar tersebut memakan korban 20.000 rakyat Indonesia dan 150.000 orang terpaksa mengungsi meninggalkan kota.
Sementara di pihak Inggris, pada sekitar 1600 prajurit tewas, hilang, dan luka-luka. Sama halnya dengan para pejuang dari Indonesia saat itu yang menjadi korban dan membuat semangat para rakyat Surabaya membara.
Tokoh Penting Perjuangan Surabaya
Pertempuran di Surabaya pada 1945, tidak terlepas dari berbagai tokoh penting yang dikenal sebagai pahlawan Indonesia. Infobanknews sudah merangkum dari berbagai sumber.
1. Bung Tomo
Peran penting Bung Tomo dalam pertempuran Surabaya ini sangat besar dalam membangkitkan semangat rakyat Surabaya dalam berbagai pidatonya untuk melawan musuh.
Baca juga: Daftar Hari Penting dan Libur Nasional di November 2023, Cek di Sini!
2. Gubernur Suryo
Di sini, Gubernur Suryo memiliki peran vital dalam melakukan komunikasi intens untuk meminta pertolongan dari para pemimpin nasional, seperti Bung Karno dan Bung Hatta. Selain itu, dirinya juga memegang kendali dalam pertempuran Surabaya.
3. KH. Hasyim Asyari
KH. Hasyim Asyari menjadi sosok pemersatu umat dan tokoh modernisasi pesantren. Di mana, dirinya berperan menyampaikan fatwa mengenai kewajiban berjihad untuk mempertahankan Indonesia.
4. HR Mohammad Mangundiprojo
Adapun peran HR Mohammad Mangundiprojo dalam pertempuran Surabaya yakni menjadi wakil Indonesia dalam kontak biro dengan pasukan Inggris di Surabaya. HR Mohammad Mangundiprojo merupakan pimpinan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
5. Mayjen Moestopo
Mayjen Moestopo yang pernah bergabung dalam pelatihan tentara Pembela Tanah Air (Peta) pada masa Jepang berperan dalam pertempuran di Surabaya 1945.
6. Mayjen Sungkono
Berprofesi sebagai komandan BKR, Mayjen Sungkono bertugas dengan terus semangat memberi komando melalui radio.
7. Abdul Wahab Saleh
Abdul Wahab Saleh merupakan seorang fotografer yang mengabadikan momen pertempuran Surabaya 1945. Selain itu, dirinya juga berperan sebagai wartawan untuk memperoleh informasi penting kala itu.
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More
Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More
Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More
Bangkok – Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik bagi banyak investor, khususnya di kawasan Asia… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendukung program pembangunan 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto yang… Read More
Padang - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB)… Read More