Jakarta – Kinerja pasar saham global bervariasi pada perdagangan Selasa, 26 Juli 2016. Sebagian besar ekuitas utama memperlihatkan sinyal kelelahan pasca minyak mentah merosot tajam. Kondisi ini berdampak negatif terhadap sentimen global.
Pasar saham Asia ditutup sedikit melemah karena optimisme dari Bank of Japan yang dikabarkan akan merilis stimulus fiskal raksasa sebesar 20 triliun Yen pekan ini semakin menipis.
Lukman Otunuga, Reasearch Analyst FXTM mengatakan, faktor lain yang turut mempengaruhi pergerakan saham asia adalah adanya ketidakpastian di Eropa menjelang rapat sejumlah bank sentral yang menciptakan peluang bagi investor bearish untuk menyerang.
Disatu sisi, Wall Street juga ditutup di area merah pada perdagangan Senin lalu. Kondisi ini berpotensi berlanjut apabila kegelisahan pasar membuat investor menghindari aset berisiko.
“Sepertinya ujung dari reli pasar mulai terlihat dengan peningkatan kegelisahan ini. Situasi dapat semakin
memburuk apabila perlambatan pertumbuhan global memberi motivasi bagi investor untuk menjauhi aset berisiko” ujar Lukman.(*)
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More