Performa dan pengalamannya sebagai seorang bankir tak diragukan lagi. Kini, pria kelahiran Surabaya, 1 Mei 1963 ini diamanatkan tugas sebagai Dirut Askrindo.
Perbaikan institusi menjadi amanat yang mesti diemban Priyastomo saat didaulat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penunjukkan pria peraih gelar Sarjana Peternakan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1987 ini tentu memiliki latar dan dasar. Ia dinilai memiliki pengalaman dan leadership yang mumpuni sebagai seorang bankir.
Perjalanan kariernya dimulai di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk lebih dari tiga dekade lalu. Penuh liku dan ditempa oleh keadaan menjadikan dirinya sarat dengan pengalaman. Awalnya, ia hanyalah seorang staf biasa di BRI.
“Saya tak pernah merancang untuk menjadi seorang bankir ataupun bekerja di bank. Sebelum diterima di BRI, saya sempat bekerja di perusahaan lain. 1987 saya mengirim lamaran ke BRI, baru 1989 ada panggilan. Bagi saya, guratan takdir itu sudah ditetapkan oleh Sang Pencipta, kita hanya perlu menjalankannya dengan baik,” jelas Priyastomo.
Saat itu, bekerja dan mencari uang menjadi kewajiban yang harus diembannya. Pasalnya, anak ketiga dari tujuh bersaudara ini harus mengambil tongkat estafet dari sang kakak untuk membiayai kehidupan adik-adiknya. “Ayah saya meninggal di saat usia masih tergolong muda. Sejak itu, kehidupan ekonomi ditanggung oleh ibu dan kakak-kakak saya,” ungkap Priyastomo.
Karena itu, ia pun tak muluk dalam merancang cita-cita, apalagi berangan menjadi seorang bankir. Baginya, bekerja di tempat yang mumpuni dan bisa menghasilkan uang secara berkesinambungan sudah cukup. Guratan takdir berkarier di BRI pun dijalankannya dengan tulus.
Namun, tentu ini bukan soal keberuntungan, tetapi menyangkut kemampuan yang dibalut dengan ketulusan dan manajemen sumber daya manusia (SDM) yang baik dari sebuah institusi. Bermodal bekerja dengan hati dan selalu berpikir positif, serta talent management yang baik dari BRI, membuat dirinya bisa menjalankan setiap tahapan dan jenjang karier dengan baik. Mulai dari staf biasa, kepala cabang, hingga akhirnya dipercaya sebagai direktur, berhasil diembannya dengan baik.
Leadership dan pengalamannya di sebuah institusi besar sekelas BRI menjadi modal Proyastomo melakukan perbaikan dan transformasi di Askrindo. “Perubahan ataupun perbaikan akan bergantung pada seorang leader,” terang pehobi diving dan otomotif ini.
Baginya, seorang leader yang baik itu harus menjadi role model. Bukan menjadi seorang bos yang hanya bisa menyuruh. Ada tiga hal yang wajib dimiliki oleh seorang leader. Kesatu, bekerja dengan hati. Kedua, membangun pondasi, yakni tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan talent management. Ketiga, harus memberikan legacy.
Dengan ketulusan dan leadership yang mumpuni, Priyastomo yang ditetapkan sebagai Dirut Askrindo pada Juni 2021 pun mulai mencanangkan transformasi dan perbaikan kinerja. Tentu langkahnya tak ujug-ujug, ia memulainya dengan mengenali lingkungan dan melakukan harmonisasi. Kemudian, dilanjutkan dengan melakukan analisis. Transformasi yang diterapkan pun membuahkan hasil positif dengan gambaran kinerja yang terus tumbuh secara berkelanjutan.
“Terbukti, kinerja perusahaan per 31 Desember 2022 (unaudited) menunjukkan laba setelah pajak konsolidasi sebesar Rp1,59 triliun, tumbuh sebesar 39,32% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Total aset konsolidasi sampai dengan 31 Desember 2022 (unaudited) mencapai sebesar Rp37,70 triliun, tumbuh sebesar 6,21% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Lalu, total ekuitas konsolidasi per31 Desember 2022 (unaudited) mencapai sebesar Rp12,15 triliun, tumbuh sebesar 9,29% dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” terang Priyastomo.
Simak lebih lanjut wawancara Infobanknews bersama Direktur Utama Askrindo Priyastomo. Berikut petikannya:
Apa saja yang menjadi tantangan sebagai Direktur Utama Askrindo?
Buat saya, kalau sudah duduk sebagai Direktur Utama Askrindo, akan saya tangani dan tidak pernah mundur. Bagaimana saya melihat potensi yang masih ada, bisa create dan perbaiki, melihat masalah yang terjadi karena apa, dan langkah-langkah apa yang saya lakukan. Tidak boleh ditutupi. Sehingga bisa mengetahui arah untuk memperbaikinya. Saya berani seperti ini, karena pengalaman saya di perbankan.
Hal pertama yang dilakukan saat masuk Askrindo?
Hal pertama, bagaimana saya membangun kepercayaan dan komunikasi dengan teman-teman. Itu menjadi hal penting, karena saya tidak bekerja sendiri. Saya hanya bisa membangun manajemen dan mengarahkan, tapi semua harus didukung dengan perangkat, mulai dari sumber daya manusia (SDM), sistem organisasi, semua harus jalan. Setelah mengetahui SDM, lalu melangkah ke proses bisnis, dan organisasi (perbaikinya yang masih kurang). Transformasi ini memang hal yang urgen. Terlebih, transformasi ini mengikuti perkembangan zaman. Saya sadar, ini tidak bisa sebentar. Makanya, yang difokuskan adalah pada beberapa hal yang sangat fundamental yang dapat memberikan pengaruh perusahaan ini berjalan secara profesional dan prudent.
Transformasi apa saja yang dilakukan sejak saat memimpin hingga saat ini?
Untuk melakukan transformasi perusahaan ada beberapa hal yang perlu dilakukan, pertama mengevaluasi kondisi saat ini termasuk Bisnis, SDM, Layanan, KPI, sistem, tata kelola perusahaan dan yang lainnya. Kemudian menentukan tujuan selanjutnya dengan menghubungkan sistem, budaya dan proses bisnisnya. Ada lima transformasi utama yang kami selenggarakan. Kesatu, transformasi tata kelola organisasi. Kedua, transformasi SDM. Ketiga, transformasi business process. Keempat, transformasi teknologi informasi (TI), dan kelima, transformasi keuangan dan akuntansi.
Seperti apa dan bagaimana transformasi tata kelola organisasi diselenggarakan?
Saya melihat organisasi menjadi salah satu unsur penting bagi kesinambungan bisnis ke depan. Untuk itu, tata Kelola dan organisasi perusahaan dibangun dengan prinsip good corporate governance (GCG). Di antaranya dengan membentuk komite-komite yang sesuai dengani best practice dalam penerapan GCG.
Bagaimana dengan transformasi SDM?
Transformasi SDM dimulai dengan perancangan HC Masterplan 2020-2024, yang bertujuan untuk menciptakan karyawan dan organisasi yang tangkas (agile human capital & agile organization). Pengelolaan manajemen SDM dimulai dari perekrutan yang selektif (talent acquisition), memberikan pembelajaran dan pengembangan (talent development) kepada karyawan, memberikan kesempatan untuk karyawan untuk berkembang (talent deployment) , dan mempertahankan karyawan yang berkualitas (talent retention), dengan rewards & benefits yang kompetitif, membuat succession planning agar talenta yang berkualitas tersebut dapat terus berkontribusi kepada perusahaan yang pada akhirnya menghasilkan employee experience yang positif dan berdampak pada reputasi perusahaan (employee value proposition).
Lalu, seperti apa transformasi business process, TI, serta keuangan dan akuntansi?
Transformasi business process kami canangkan menjadi 14 hari. Ini menjadi upaya bagi Askrindo dalam membangun layanan yang prima, dan mempercepat akselerasi bisnis dan operasional. Kemudian, transformasi teknologi informasi (TI) dilakukan tidak hanya dalam proses operasional di dalamnya saja, melainkan juga hingga layanan ke pelanggan. Transformasi TI ini dibarengi dengan transformasi keuangan dan akuntansi dengan mengembangkan Enterprise Resource Planning (ERP). Pengembangan sistem ERP diprioritaskan untuk modul finance & accounting, serta procurement dan fixed asset. Pengembangan ERP ini sekaligus menjawab tantangan making Indonesia 4.0 di mana seluruh sistem/aplikasi telah terintegrasi.
Seperti apa dan bagaimana hasil transformasi yang dilakukan?
Sejauh ini berjalan dengan baik. Begitupun dengan hasilnya. Terbukti, dengan kinerja keuangan Askrindo yang terus tumbuh secara berkesinambungan. Salah satunya, Askrindo membukukan laba setelah pajak konsolidasi per 31 Desember 2022 (unaudited) sebesar Rp1,59 triliun, atau tumbuh sebesar 39,32% dibandingkan dengan pencapaian pada 2021 (audited). Begitupun dengan kinerja keuangan di 2023 ditargetkan akan terus tumbuh.
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More