Jakarta–Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan bakal melanjutkan pelemahannya di Minggu ini, merespon penguatan dollar index yang telah terjadi.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta dalam risetnya, di Jakarta, Kamis, 24 November 2016. Menurutnya, ketidakpastian yang masih tinggi membuat rupiah tertekan. (Baca juga: Perekonomian Global Belum Sesuai Harapan)
“Pelemahan rupiah berpeluang berlanjut di Minggu ini merespon penguatan tajam dollar index di tengah pelemahan harga minyak mentah,” ujar Rangga.
Dia mengungkapkan, belakangan laju rupiah juga mengalami tekanan terhadap Dolar AS. Pada perdagangan kemarin (23/11) pergerakan rupiah juga ditutup melemah seiring dengan kurs mata uang di Asia yang terdepresiasi.
“Ketidakpastian tinggi, paling tidak, hingga pertengahan Desember 2016 akan menjaga tekanan depresiasi rupiah, walaupun tren penguatan rupiah masih akan bertahan di jangka panjang,” ucap Rangga. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More