Moneter dan Fiskal

Ketidakpastian Global Masih Ada, LPS Sebut Fundamental Ekonomi RI Masih Solid

Jakarta – Akibat dari masih adanya ketidakpastian geopolitik global, menyebabkan beberapa bank sentral di negara-negara maju melakukan normalisasi kebijakan yang berdampak kepada pasar saham yang bergerak cukup volatile.

Meski begitu, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan bahwa saat ini indeks harga saham gabungan (IHSG) Indonesia masih kokoh yakni berada pada level 7000-an.

“Pasar saham bergerak cukup volatile. Pasar saham Amerika Serikat menunjukkan penurunan yang cukup signifikan sejak akhir tahun 2021. Sementara IHSG masih kokoh di level 7000-an,” ucap Purbaya dalam Leadership Forum Perbanas Institute di Jakarta, 1 Desember 2022.

Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa pasar obligasi negara juga mengalami volatilitas yang disertai dengan tren kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah berbagai negara.

“Namun demikian, surat utang pemerintah Indonesia masih dapat terjaga di level 6,97% per 23 November 2022. Hal ini tidak terlepas dari masih solidnya fundamental ekonomi Indonesia,” imbuhnya.

Adapun, fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat, terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat sebesar 5,72% secara yoy pada triwulan III-2022. Pertumbuhan yang baik tersebut menjadi bekal bagi Indonesia untuk menghadapi potensi resesi global di 2023.

Tidak hanya itu, aktivitas dunia usaha juga semakin bergeliat dan tergambar dari level purchasing managers index (PMI) Indonesia pada September 2022 yang kembali melanjutkan level ekspansif selama 14 bulan beruntun dengan berada di tingkat 51,8.

Purbaya juga mengungkapkan optimismenya pda sektor perbankan nasional dimana Intermediasi perbankan terus membaik seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia. Penyaluran kredit sebesar 11,9% YoY pada bulan Oktober 2022. Sementara DPK tumbuh 9,4% YoY. Hal ini juga indikasi bahwa dana mulai kembali mengalir ke sektor riil untuk menggerakkan perekonomian.

“Industri perbankan nasional kita masih dalam kondisi yang stabil. Level permodalan bank secara nasional sangat tebal, berada di angka 25,12% per September 2022. Kita bisa sama-sama melihat selama pandemi kemarin, perbankan kita tidak mengalami permasalahan berat salah satunya karena permodalannya yang sangat tinggi tersebut”, tutup Purbaya. (*)

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Bikin Ngiler! Segini Uang Pensiun Jokowi Usai Lengser dari Jabatan Presiden

Jakarta - Pada 20 Oktober 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan lengser dari jabatannya sebagai… Read More

2 hours ago

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas dalam Serangan Israel

Jakarta – Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dikabarkan tewas dalam serangan yang dilancarkan militer Israel di… Read More

2 hours ago

Bos BEI Harap Ada BUMN IPO di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan harapannya kepada pemerintah kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming… Read More

3 hours ago

Kadin Bentuk Asosiasi Keamanan Siber ADIKSI, Perkuat Ekosistem Digital di Indonesia

Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meresmikan Asosiasi Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia… Read More

3 hours ago

Bank Mega Syariah Umumkan Pemenang Program Berkah Berlimpah Mega Syariah Tahap Tiga

Jakarta – Bank Mega Syariah mengumumkan sebanyak 71 nasabah beruntung terpilih sebagai pemenang program Berkah Berlimpah Mega… Read More

3 hours ago

OJK Bergabung dengan Global Asia Insurance Partnership, Perkuat Perasuransian di Asia

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan telah bergabung dengan Global Asia Insurance Partnership (GAIP)… Read More

4 hours ago