Keuangan

Ketentuan Batas Ekuitas, JMA Syariah Ambil Ancang-Ancang Tambah Modal

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana meningkatkan modal disetor untuk perusahaan asuransi, reasuransi, asuransi syariah, dan reasuransi syariah. Khusus asuransi syariah, diwacanakan modal minimum akan ditingkatkan dari Rp50 miliar menjadi Rp250 miliar pada 2026. 

Sejumlah pelaku industri asuransi pun telah mengambil ancang-ancang terkait hal ini. Tak terkecuali PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMA Syariah). 

“Kita ada planning untuk menambah (ekuitas), cuma kita juga melihat temen-temen industri, beberapa analisa pendapatnya masih belum mendesak dalam waktu dekat,” ujar Basuki Agus, Direktur Utama JMA Syariah dalam paparan publik di Jakarta, Senin, 26 Juni 2023.

Dia melanjutkan, manajemen JMA Syariah sendiri telah melakukan diskusi dengan para pemegang saham terkait dengan penambahan ekuitas. Hingga saat ini pun, pihaknya tak punya rencana untuk merger ataupun akuisisi dalam memenuhi modal tersebut.

“Paling tidak kita sudah diskusi dengan pemegang saham, langkah-langkahnya sudah dilakukan (untuk penambahan ekuitas). Belum ada (rencana akuisisi atau merger untuk tambah ekuitas),” jelasnya.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Terbuka (RUPST) JMA Syariah, dilaporkan bahwa sepanjang 2022, perseroan memiliki ekuitas mencapai Rp116,43 miliar. 

Ekuitas tersebut hanya naik tipis 0,66% dibanding tahun lalu yang berada di posisi Rp115,67miliar (per Desember 2022).

Sementara per 31 Maret 2023, ekuitas JMA Syariah berada di posisi Rp177,86 miliar atau naik 1,23% dibanding per Desember 2022.

Masih di periode yang sama, pendapatan kontribusi perseroan naik signifikan 76,35% secara tahunan menjadi Rp37,11 miliar dan beban klaim naik 9,76% secara tahunan menjadi Rp22,62 miliar, sehingga surplus underwriting dana tabarru’ sebesar Rp684 juta.

JAM Syariah menargetkan bahwa pendapatan kontribusi hingga 2023 bisa menyentuh angka Rp220 miliar. Adapun portofolio masih didominasi oleh produk asuransi pembiayaan dan individu.

“Sampai Juni 2023 kita masih on the track untuk target yang telah ditetapkan. Per Juni sudah mencapai Rp100 miliar,” pungkasnya. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

8 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

10 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

11 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

18 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

19 hours ago