Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai, ketegangan yang terjadi antara Korea Utara (Korut) dengan Amerika Serikat (AS) belum memberikan dampak kepada pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Menurut BI, saat ini rupiah masih dalam kondisi stabil.
Sebagai informasi, ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea kian memanas. Korea Utara sudah berulang kali melakukan uji peluncuran rudal balistik jarak jauh antarbenua yang dikhawatirkan memicu gejolak secara global.
Krisis geopolitik tersebut, pasalnya telah berdampak kepada pergerakan nilai tukar di sejumlah negara. Nilai tukar dolar AS bergejolak, sementara nilai tukar yen Jepang sebagai aset aman (safe haven) sempat menguat.
“Tidak, malah kemarin sampai 1 September 2017 dana yang masuk Rp131 triliun. Memang kalau dibandingkan tahun lalu kira-kira Rp150 triliun,” ujar Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Jakarta, Selasa, 5 September 2017.
Lebih lanjut Agus menyatakan, stabilitas nilai tukar rupiah masih dalam kisaran volatilitas yang stabil. Bahkan, nilai tukar rupiah dilaporkan menguat sebesar 0,85 persen terhadap dolar AS.
Dirinya berharap, tidak terjadi ekskalasi ketegangan lebih jauh di Semenanjung Korea. Akan tetapi, kata dia, bank sentral sudah mengidentifikasikannya sebagai risiko geopolitik.
“Di Eropa sudah turun kekhawatirannya, tapi justru di Semenanjung Korea yang harus kita perhatikan,” ucap Agus.
Menurutnya, pergerakan nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2017 relatif stabil. Awal September 2017, nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp13.343 per dolar AS.
Pergerakan nilai tukar rupiah yang stabil didukung aliran dana yang masuk yang tetap kuat. Hal ini juga seiring dengan persepsi positif terhadap kondisi makroekonomi Indonesia, prospek imbal hasil yang baik.
“Diikuti oleh tetap tingginya valas korporasi di pasar valas domestik,” tutup Agus. (*)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More