Teknologi

Ketahanan Nasional Penting Guna Hadapi Laju Industri Teknologi Digital

Jakarta — Begitu cepatnya laju pertumbuhan industri teknologi digital perlu disikapi secara bijak dengan memerkuat ketahanan nasional. Dalam mewujudkan hal ini, digelarlah edisi ke-4 dari ajang bisnis dan edukasi keamanan siber dan informasi terbesar di Indonesia, Cyber Security Indonesia (CSI) 2018 yang diadakan satu lokasi dengan edisi pertama dari Indonesia Fintech Show (IFS) 2018, ajang pameran industri financial technology terlengkap di tanah air.

Acara yang dihelat oleh Tarsus Indonesia ini diadakan pada tanggal 5 – 7 Desember 2018, berlokasi di Jakarta Convention Center (JCC). Acara ini juga berdampingan dengan ajang pameran industri penerbangan Airport Solution Indonesia 2018.

“Visi ekonomi Indonesia 2020 menuju The Digital Energy of Asia menjadi salah satu semangat perusahaan dalam menghadirkan CSI 2018 dan IFS 2018 secara bersamaan,” ucap Cheah Wai Hong, Portfolio Direktur dari Cyber Security Indonesia dan Indonesia Fintech Show di Jakarta, Selasa (27/11).

Menghadapi era teknologi dan digital yang semakin berkembang pesat, lanjutnya, ketahanan nasional akan keamanan siber sangatlah penting guna mencegah tindak-tindak kriminalitas dan menjaga keamanan industri-industri teknologi, sebagai salah satu contohnya adalah industri fintech.

Layaknya sebuah pameran, Cyber Security Indonesia 2018 hadir membawa produk dan solusi inovatif dalam ruang lingkup industri keamanan siber dan informasi yang nantinya akan dipamerkan oleh para eksibitor pameran. Selain pameran, CSI 2018 juga menghadirkan program konferensi selama 3 hari acara berlangsung yang membawa seluruh stakeholders mulai dari regulator hingga end users untuk saling berbagi informasi dan pemahaman terhadap topik-topik hangat seputar industri keamanan siber dan informasi pada tahun ini seperti National Security Focus, Critical Infrastructure Focus, dan Smart City (Industrial IoT) Focus.

Selain itu CSI 2018 juga mengadakan Jakarta Hacking Competition (JHCom), yang diadakan selama 3 hari dimulai pada tanggal 5 – 7 Desember 2018 di lokasi acara. JHCom merupakan kompetisi nasional yang membawa tema keamanan siber dengan metode online dan offline. Kompetisi ini menyuguhkan permainan Capture the Flag (CTF) dan Computer Network Defense (CND).

“Kami berharap CSI 2018 bisa menjadi platform bagi seluruh stakeholders yang ada dalam industri keamanan siber yang dapat memberikan insight, koneksi, serta peluang bisnis baru yang dapat mendukung pemerintah dalam meningkatkan ketahanan keamanan siber nasional. Kompetisi JHCom juga diharapkan dapat melahirkan ahli-ahli siber yang nantinya dapat memberikan kontribusi terhadap Indonesia,” tambah Cheah.

Melengkapi CSI 2018, Indonesia Fintech Show 2018 juga turut menghadirkan beragam produk dan solusi inovatif pada industri fintech yang akan dibawakan oleh para perusahaan yang berpartisipasi sebagai eksibitor dalam acara ini. IFS 2018 juga menghadirkan program konferensi dari tanggal 6 – 7 Desember 2018 yang mengumpulkan para financial leaders, policy makers, professionals, innovators, service providers, end users, serta leading industry stakeholders untuk saling membagikan insight dan pandangan mengenai isu-isu penting terkait peraturan dan regulasi pemerintah terhadap industri fintech baik di skala nasional maupun internasional.

Cyber Security Indonesia 2018 didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Kementerian Komunikasi Republik Indonesia, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Acara ini disponsori oleh berbagai brand besar diantaranya adalah PWC, Telin, Akamai, Microsoft, Dimension Data dan beberapa brand besar lainnya.

Indonesia Fintech Show 2018 didukung oleh Perbanas, Asosiasi Fintech Indonesia, Asosiasi Blokchain Indonesia, HIPMI Jaya, Aptiknas, Amvesindo, Asosiasi Fintech Syariah Indonesia, ABDI, serta Asosiasi Cloud Computing Indonesia. Beberapa sponsor acara IFS 2018 antara lain Lu-global.com, Skipjack, Jaringan Prima, Tada serta Mailtarget. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

5 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

6 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

19 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

20 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

20 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

20 hours ago