New York – Ketidakmerataan pemberian vaksin Covid-19 yang disebabkan oleh ketersediaan stok vaksin telah mendapat perhatian dari sidang Majelis Umum PBB pada kamis, 23 September 2021 lalu. Sebagai contoh, Amerika Serikat misalnya. negara ini memiliki stok vaksin yang melimpah untuk warganya. Sementara negara lain masih harus berjuang keras mendapatkan akses ke suplay vaksin Covid-19.
Berdasarkan informasi dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Afrika, dari total populasi di wilayah ini, hanya 4 persen saja warga yang telah divaksinasi lengkap. Untuk itu, Presiden Amerika, Joe Biden menyatakan akan membeli 500 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Pfizer untuk didistribusikan ke negara-negara lain.
“Dari sekitar 6 miliar dosis vaksin yang diberikan di seluruh dunia, hanya 2 persen yang diberikan di Afrika, benua berpenduduk lebih dari 1,2 miliar orang,” kata Ramaphosa seperti dikutip dari VOA.(*)
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More
Labuan Bajo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa, akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) terbaru… Read More
Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berhasil… Read More
Jakarta – Guna meningkatkan literasi keuangan para pekerja migran Indonesia (PMI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFPI)… Read More