Jakarta – Bagi masyarakat Jepang, menabung memiliki seninya tersendiri, membantu mereka dalam mengontrol pemasukan dan pengeluaran. Orang-orang di sana menggunakan metode bernama “kakeibo”, yang caranya masih sangat tradisional.
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, kakeibo berarti “buku catatan rumah tangga”. Bagi sebagian besar masyarakat Jepang, metode ini sudah diajarkan sejak dini, sehingga mereka bisa lebih memperhatikan kondisi finansialnya.
“Metode kakeibo itu berusaha untuk mengetahui dulu kebutuhan. Ada empat langkah, yaitu menentukan berapa yang saya dapat, berapa yang saya ingin simpan, berapa yang ingin dibelanjakan, dan bagaimana caranya saya meningkatkan uang itu,” ujar Ivan Jaya, Head of Consumer Funding & Wealth Business Bank Danamon, pada Rabu, 14 Agustus 2024 di acara Journalist Class Bank Danamon.
Baca juga: Lewat Fitur Tabungmatic, Bank Saqu Ajak Masyarakat Kembali Menabung
Sejatinya, salah satu kunci keberhasilan dalam menerapkan kakeibo adalah dengan mencatat pengeluaran. Namun, bukan dicatat secara digital menggunakan gawai, melainkan memakai buku catatan dan pulpen.
Tetapi, Ivan berujar bahwa banyak orang Indonesia yang tidak mampu melakukan hal ini. Menurutnya, waktu bukanlah menjadi masalah dalam metode ini, melainkan keinginan atau kemauan dalam melaksanakan kakeibo.
“Kan, kebiasaan orang Indonesia, termasuk saya sendiri juga kadang-kadang suka lupa. Mencatat dalam satu buku yang rapi itu susah sekali. Masalahnya bukan karena kita tidak ada waktu, ini karena kita tuh malas,” terangnya.
Lebih lanjut, menyediakan amplop juga penting untuk melaksanakan kakeibo. Nantinya, amplop ini berfungsi untuk meletakkan uang setelah memperoleh pendapatan. Jadi, orang-orang akan menyisihkan pendapatannya sebelum digunakan untuk keperluan lain.
Sayangnya, Ivan memperhatikan kebiasaan masyarakat Indonesia yang cenderung menabung setelah menggunakan pendapatan mereka. Berbeda dengan di Jepang, yang mana orang-orangnya akan menabung terlebih dahulu baru menggunakan uang mereka.
Baca juga: OJK Catat 57 Juta Pelajar Sudah Punya Rekening Tabungan, Nilainya Tembus Rp32,84 Triliun
“Kebanyakan masyarakat Indonesia itu, setelah menerima uang, mereka belanja dulu. Sisanya baru ditabung. Yang beda di sini adalah, dia (masyarakat Jepang) sudah langsung tahu porsi tabungannya itu berapa,” papar Ivan.
Sedangkan untuk dalam penerapan kakeibo, orang-orang Jepang juga mengkategorikannya lagi ke dalam 4 bagian. Pendapatan mereka nantinya akan dikelompokkan ke dalam kebutuhan sehari-hari, keinginan pribadi, hal-hal yang berbau kultural, dan biaya tidak terduga.
Dengan mencatat pengeluaran secara manual, diharapkan mampu membuat orang-orang lebih bijak dalam menggunakan pendapatan mereka. Kakeibo sendiri sudah memperoleh testimoni dari orang-orang dari berbagai belahan dunia, disebutkan bisa mengontrol neraca keuangan mereka. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More