Keuangan

Kesehatan Keuangan TUGU Lampaui Industri, Ini Buktinya!

Poin Penting

  • RBC dan RKI TUGU melampaui industri, masing-masing di 360,9% dan 272,6%, menunjukkan kesehatan keuangan yang sangat kuat.
  • Pengelolaan modal dan investasi optimal, dengan pendapatan investasi tumbuh 21% hingga September 2025.
  • TUGU kembali dinilai layak mempertahankan rating global A- dari AMBest, konsisten sejak 2016.

Jakarta – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU/ Tugu Insurance) sebagai perusahaan asuransi umum memiliki tingkat kesehatan keuangan yang melampaui industri sehingga memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang yang solid.

Tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan asuransi dapat diukur dari berbagai rasio. Beberapa rasio yang sering digunakan adalah Rasio Risk Based Capital (RBC) maupun Rasio Kecukupan Investasi (RKI).

Berdasarkan paparan manajemen dalam Public Expose 2025, TUGU memiliki tingkat RBC di 360,9 persen per September 2025. Rasio tersebut lebih tinggi dibandingkan industri yang berada di 326,4 persen untuk periode yang sama.

Baca juga: Pertumbuhan Premi TUGU Sukses Lampaui Industri Asuransi Umum di 2025

Sementara untuk RKI, TUGU membukukan kecukupan investasi sebesar 272,6 persen per Juli 2025. Angka tersebut jauh di atas industri asuransi umum dan reasuransi yang berada di 166,5 persen.

“RBC dan RKI di atas industri artinya kesehatan keuangan sangat baik dan risiko gagar bayar klaim sangat kecil karena kebutuhan klaim dan cadangan juga ter-cover dengan investasi maupun modal yang dimiliki” ungkap Kharel Devin analis Trimegah Sekuritas.

Modal Optimal dan Pengelolaan Investasi Baik

Menurut Kharel, level RBC TUGU berada di kisaran yang optimal. Lebih tinggi dari 120 persen ketentuan minimal OJK tetapi juga tidak terlalu tinggi. 

“Hal ini mencerminkan TUGU punya modal kuat tetapi tidak idle atau menganggur, itu esensi pentingnya” tambahnya.

Baca juga: Infobank Digital Bareng Tugu Insurance Gelar Literasi Keuangan di FEB Unpad

Ia juga menggarisbawahi bahwa perusahaan asuransi umum perlu menetapkan rasio RBC yang seimbang dalam artian modalnya solid untuk menyerap risiko dan produktif sehingga mampu menghasilkan return untuk pemegang saham.

“TUGU mampu maintain RBC di kisaran 350-400 persen sudah cukup optimal. Pengelolaan modal produktif dan berhati-hati. Investasi juga mencatatkan perbaikan dari sisi return, mencerminkan kondisi keuangan yang solid dan sehat” tambah Kharel.

Kinerja Investasi Tumbuh Dua Digit

Hingga September 2025, TUGU mencatatkan pendapatan dari investasi sebesar Rp509 miliar atau tumbuh 21 persen secara year on year jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga: TUGU Catat Pendapatan Premi Rp7,25 T di Kuartal III 2025, Lini Bisnis Ini Jadi Penopangnya

Dengan profil keuangan yang sehat ini, Kharel menilai bahwa selain dari size TUGU layak mendapatkan global rating “A-“ dari lembaga pemeringkat asuransi global bernama AMBest yang berpusat di Amerika Serikat.

Untuk diketahui, TUGU secara konsisten mendapatkan peringkat A- dari AMBest sejak 2016. Peringkat A- merupakan peringkat tertinggi untuk perusahaan di Indonesia karena juga didasarkan pada rating dari negara tempat perusahaan asuransi terkait beroperasi. (*)

Yulian Saputra

Recent Posts

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

7 mins ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

39 mins ago

Sentimen The Fed Bisa Topang Rupiah, Ini Proyeksi Pergerakannya

Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More

1 hour ago

Pembiayaan Syariah 2026 Diproyeksi Melejit, Ekonom BSI Soroti “Alarm” NPF Mikro

Poin Penting Pembiayaan perbankan syariah diproyeksi tumbuh dua digit pada 2025–2026, masing-masing menjadi Rp709,6 triliun… Read More

2 hours ago

IHSG Kembali Dibuka Menghijau pada Posisi 8.663

Poin Penting IHSG dibuka menguat 0,27% ke level 8.663, dengan mayoritas saham berada di zona… Read More

2 hours ago

Emas Galeri24 dan UBS Kompak Turun, Antam Naik Tipis Jadi Segini per Gram

Poin Penting Harga emas Galeri24 dan UBS kompak turun Rp8.000 per gram, melanjutkan tren penurunan… Read More

3 hours ago