Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno memastikan pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta -Bandung Tunnel Walini telah berjalan baik dan mencapai 60% di akhir 2019.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan selesai dibangun akhir 2020 dan menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
Hal ini diungkapkan Menteri Rini saat menyaksikan langsung penembusan Tunnel Walini pada Selasa (14/05/2019).
Setelah pengerjaan yang dilaksanakan selama 15 bulan, tunnel dengan panjang 608 meter ini menjadi tunnel pertama dari 13 tunnel KCJB lainnya yang berhasil ditembus. Pencapaian ini merupakan sebuah milestone baru setelah Tunnel Walini di Jawa Barat berhasil ditembus.
“Akhir tahun 2019 progresnya bisa mencapai 60 persen. Saya akan terus mengawal dan memastikan proyek berjalan baik. Semua ini juga tidak terlepas dari dukungan dari semua pihak, baik Pemda Jawa Barat, stakeholder dan masyarakat,” ungkap Rini.
Detik-detik penembusan Tunnel Walini dikemas dalam acara bertajuk “Tunnel Walini Breakthrough” dan prosesnya disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia Xiao Qian, Direktur Jendral Pengadaaan Tanah Arie Yuriwin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna serta sejumlah Direksi BUMN.
Rini juga menegaskan, pemerintah melalui Kementerian BUMN terus mendorong penyelesaian proyek Kereta Cepat sehingga nantinya kehadiran proyek ini mampu menciptakan pusat-pusat perekonomian baru.
“Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, keberadaan proyek ini bertujuan mengurai kepadatan baik di Jakarta maupun di Bandung sehingga mampu menciptakan pusat-pusat perekonomian yang baru dan mendorong pemerataan ekonomi. Kita optimistis proyek ini berjalan baik dan kalau kita bisa selesaikan akhir 2020, ini bisa jadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara,” tuturnya.
Direktur Utama KCIC, Chandra Dwiputra menyampaikan, apresiasi kepada para kontraktor atas keberhasilannya menembus Tunnel Walini.
Pengerjaan tunnel selama ini menjadi menjadi salah satu prioritas dalam proyek KCJB dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan dan durasi kerja yang lama. Dengan demikian, Chandra meyakini bahwa titik-titik pembangunan lainnya yang kini sedang dikerjakan akan segera rampung.
Apresiasi yang sama juga ditujukan kepada Pemerintah Indonesia yang selama ini terus memberikan dukungan dan berperan aktif dalam menyelesaikan sejumlah hambatan yang dihadapi saat mengerjakan proyek KCJB.
“Berkat dukungan dari seluruh pihak, kini, Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah mencapai progress 17,38%. Pembangunannya sedang digelar secara masif dan merata di berbagai titik guna mencapai target progress pada akhir tahun sebesar 59,78%. Milestone ini akan semakin menumbuhkan keyakinan dalam diri masyarakat Indonesia bahwa memiliki kereta cepat di Indonesia bukan lagi menjadi impian yang tidak bisa diwujudkan,” ungkap Chandra dalam sambutannnya.
Sebagai tunnel pertama yang berhasil ditembus, Tunnel Walini memiliki lebar diameter dalam mencapai 12,6 meter dan lebar diameter luar mencapai 14,3 meter. Terowongan yang berlokasi di Kecamatan Cikalongwetan, Bandung Barat ini memiliki wesel di dalamnya serta 2 jalur kereta cepat dengan posisi DK95+472 pada inlet dan DK96+080 pada outlet. Sisi outlet dari tunnel ini akan langsung terhubung dengan Stasiun Walini. (*)
Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More
Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More
Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More
Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More